Tidak ada seorangpun dari keluargaku bersikap seperti saya kala menghadapi jarum suntik. Tapi saya akan tenang jika tangan kanan dipegang suami misalnya, atau anak, kakak.
Jika tidak ada seorangpun di sana, saya memanggil seseorang hanya untuk tempat berpegangan dan mengajaknya bicara.
Tiada sedikitpun keraguan akan vaksin covid-19. Pasalnya ketika SD, antrian suntikan vaksin cacar di sekolah menjadi bukti saya sehat-sehat saja selama ini. Bayangkan jika tidak ada vaksin cacar, mungkin wajah saya dan teman sekelas bopeng semua.
Begitupun sejarah akan mencatat peristiwa suntikan vaksin covid-19 saat anak cucu besar kelak. Sama halnya dengan kisah vaksin cacar di kelas 1 SD dulu yang selalu terkenang.
Menurut kabar, sebelum disuntik vaksin disediakan formulir singkat seputar kondisi tubuh. Pada saat itulah saya akan persiapkan. Lalu saya akan memberitahukan fobia jarum suntik agar diperbolehkan seseorang menjadi pegangan.
Semoga suntikan vaksin covid-19 kelak berjalan lancar. Setidaknya saya tidak membuat malu orang sekeliling atau disangka lebay.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H