Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Awan Putih dari Jendela Pesawatku

11 Januari 2021   15:26 Diperbarui: 11 Januari 2021   15:32 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh, lamunanku melayang.

Dua jam sebelum boarding, aku tiba di bandara. Melihat-lihat buku, tempat cedera mata. Makanan berat kuhindari 2 jam sebelum keberangkatan, kecuali roti untuk menahan lapar agar perut tidak bereaksi, mencegah sering ke kamar kecil. Minum secukupnya khusus selama 3 jam penerbangan.

Saat menuju pesawat, kupatuhi seluruh aturan. Tersenyum kepada pramugari, pramugara. Itulah kehebatan pelayanan kepada setiap penumpang. Bekerja setiap hari di ketinggian.

Tibalah take-off, aku hindari tidur di pesawat. Untung aku tidur lebih awal kemarin malam.

(ilustrasi pixabay)
(ilustrasi pixabay)

Hari nan cerah, langit biru mempesona. Melihat awan mengasyikan, anganpun tinggi melayang. Setinggi aku di kapal terbang. Fantasiku menjadi burung lalu menerobos gumpalan awan.

Gumpalan awanpun kelabu, oh mendung akan tiba. Tetiba hujan berkelebat, tampak kilat petir. Pesawat bergoncang, turbulensi. Penumpang panik. Syukurlah hanya sekejap, pesawatpun kembali normal.

Seorang anak kecil di belakangku duduk menangis terus-terusan. Sang pramugari membantu. Ibunda yang menggendong panik, tak kuasa menahan tangis sang anak. Mungkin buah hatinya sakit. Penumpang lainpun bersabar.

Sang pramugari membagikan makan siang. Aku makan sedikit saja dengan penutup pudding berwarna merah.

Selama perjalanan, aku tidak memikirkan apa yang akan kulakukan setelah mendarat nanti.  Menjalani menit demi menit hanya tertuju kepada Sang Khalik saja.

Aku memandang  gumpalan awan, mengaguminya sementara hati terpaut kepadaNya. Pikirku, apa yang akan kuperbuat bila tak sampai di sebrang. Aku luruskan antena jiwa dan roh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun