Ada secercah harapan, jalan pasti berujung. Kami menaruh asa padaNya. Tuhan tidak memandang muka untuk mengulurkan tanganNya. Semua orang tolong menolong. Pengusaha, asosiasi, organisasi keagamaan, termasuk warga gereja turut membantu masyarakat yang sulit akan bahan pangan.
"Mengapa wabah terjadi lagi di bumi ini Tuhan?" tanyaku.
"Mengapa engkau hanya mau menerima yang baik dariKu? Tak perlu merengek, kerjakan saja yang dapat engkau kerjakan, bantulah sesamamu, Aku selalu menyertai engkau" Suatu hari suara itu berulang kali mengetuk hati.
Masa kepedihan lambat laun berlalu, tibalah kini pada bulan ke-10 masa pagebluk. Enam hari tersisa menyongsong 2021.
Natal ini Persatuan Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mencetuskan tema natal yang diambil dari Matius 1:23
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"
Matthew 1:23 (EVS): "Behold, the virgin shall conceive and bear a son and they shall call his name Immanuel"
Kami rayakan pesta natal secara virtual kemarin. Begitupun bertegur sapa dengan kerabat melalui video call.
Kami tetap mensyukuri atas seluruh berkat yang diberikan Allah sekalipun pandemi memporakporandakan seluruh tatanan kehidupan ini. Percaya saja Dia selalu menyertai kita dikala susah dan senang.
Kemarin siang kami melihat tayangan Mentri Agama Bapak Yaqut Cholil Qoumas yang baru saja dilantik Presiden. Dalam sambutan ucapan selamat natal, beliau menyarankan agar umat Kristiani menghindari dan menjauhkan diri dari perilaku konsumtif serta pemborosan.