Di kantor, kami rayakan dengan tim kecil. Seperti biasa kado dibungkus bekas koran. Kali ini panitia natal tidak menentukan harga kado. Jadi sesuka kami saja membungkus. Namun siapa memberi sesuatu yang bernilai, ia akan menerima kembali jauh lebih berharga.
Ada yang memberi kado buku agenda, jam meja, bantal kursi hello kitty, T-shirt, baju batik, selimut tipis, gelas sinterklas. Memberi kado harus dengan hati tulus Apapun jenis kado yang didapat, harus diterima dengan baik. Jangan sampai mengomel, cemberut karena kado kurang bernilai.
Di hotel-hotel, Sinterklas berkelintaran di area hotel, membawa kantong lalu membagikan sesuatu kepada anak-anak yang dijumpai di lobby, tepi kolam, restoran, halaman hotel. Kantong kaos kaki yang jumbo itu dibawa Sinterklas, berisi coklat, permen, cookies. Kemudian anak-anak itu satu persatu berfoto bersama Sinterklas.
Makna memberi kado yaitu mengajarkan kita agar menghargai setiap pemberian walaupun kurang bernilai bagi si penerima. Hati tulus untuk memberi, begitupun dalam hal menerima sesuatu, harus dengan ucapan syukur.
Meski wabah corona masih menerpa, kita masih dapat memberi kado. Acara natal di gereja ditiadakan, perayaan natal diadakan secara virtual, anak-anak sekolah minggu merayakannya melalui virtual. Nah saatnya orang tua menciptakan suasana natal nan meriah di rumah masing-masing.
Untuk menghindari kerumunan di toko kado, belilah secara online.
Tukar kado memang menambah meriah suasana natal. Takperlu mahal, terpenting seluruh anggota keluarga damai dan bahagia.
Christmas will always be as long as we stand heart to heart and hand in hand.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H