Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Genap 4 Bulan Kandungan Ilmuku

19 Desember 2020   09:28 Diperbarui: 19 Desember 2020   09:32 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tombol yang berdekatan antara "Inspiratif" dan "Tidak Menarik" membuat jariku terpeleset. (sumber foto Kompasiana.com)

Pelajaran yang berharga. Sejak saat itu, saya selalu buka lap top walau hanya membaca.

Pertama menulis, saya menghabiskan waktu 7 hingga 8 jam tanpa jedah. Dua bulan berikutnya dibutuhkan 5 jam waktu untuk menulis. Belakangan ini saya sanggup melakukannya 2 jam tapi belum tentu juga bagus. Saya hanya merasakan kelancaran menulis saja, kualitas konten biarlah pembaca yang menilai. Untuk itu saya tak melewatkan tulisan Bang Khrisna Pabichara, Pak I Ketut Suweca, Romo Bobby, para professor, ilmuwan, cendikiawan yang tulisannya patut dijadikan contoh.

Dengan latar belakang dunia perhotelan, saya menulis materi yang benar-benar saya pahami. Ketika pertama kali tulisan masuk kriteria artikel utama, 3 dari 5 artikel utama menyangkut dunia kerja hotel. Semuanya berisi kritik terhadap kondisi hotel. 

Selanjutnya saya merasa terpuaskan setelah menulis  curahan hati yang terkubur itu. Saat itu, saya berjanji untuk tidak menulis lagi perihal kritik, keburukan operasional hotel, kejadian horor lainnya karena hal ini membuat saya tidak nyaman. Saya merasa menguliti, menelanjangi hotel-hotel.

Tulisan itu diantaranya adalah Kacamata Sales Marketing Terhadap Hotel ,  Sang Ahli Waris Hotel ,  Tim Kecil yang Kompak .

Akibat dari keputusan ini, saya mencoba menulis sebuah cerpen. Adakah yang salah dari tindakan saya ini? Sila tuliskan dalam kolom komentar ya bapak/ibu, saya nantikan, terima kasih.

Kompasianers senior itu jarang blogwalking. Mereka yang selalu berada dalam headline, terpopuler, artikel utama jarang membaca tulisan saya lalu memberi rating. Hanya beberapa saja, dalam hitungan jari. Padahal saya pasti membaca tulisan mereka dan memberi rating. Apakah karena sudah pasti artikelnya banyak dibaca orang ya?

Sedangkan saya perlu membaca 80 tulisan Kompasianers bila ingin mencapai 100 viewer saja. Hal ini menjadi pemicu agar terus rajin menulis. Mungkin tulisan saya monoton, pembaca bosan. Tak payahlah, saya kan masih belajar.

Bersaing dengan mereka bak pungguk rindukan bulan, perlu jam terbang serta wawasan luas. Bagi pemula seperti saya, mendapat tulisan pilihanpun sudah beruntung. Apalagi perlu membagi waktu antara pekerjaan dan blogging.

Memang orang yang rajin, tekun, cerdas akan mendapat tempat. Pada akhirnya keahlian, kehebatan Kompasianers dapat dipertaruhkan pada ajang bergengsi Kompasianival. Tahun ini diadakan secara virtual. Yang agak gaptek malas mengikuti, maka jangan gaptek, terutama saya. Gaptek itu gagap teknologi.

Selamat ya Patter, kamu sudah masuk hitungan walau lebih dari 100. (sumber Kompasiana.com)
Selamat ya Patter, kamu sudah masuk hitungan walau lebih dari 100. (sumber Kompasiana.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun