Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Sederhana Itu Menyenangkan

30 November 2020   18:47 Diperbarui: 30 November 2020   18:51 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebahagiaan hidup yang sebenarnya adalah hidup sederhana (foto ilustrasi, pixabay.com)

Semasa kedua anakku masih bayi, ibulah yang mengawasi hingga kanak-kanak,  selain Tika, yang telah bersama kami sejak saya kecil.

Ketika anakku memasuki taman kanak, keadaan rumah menjadi sunyi. Hanya ibu dan Tika. Itupun jika Tika takpulang kampung menengok keluarganya.

Setiap akhir pekan, kami sekeluarga rutin bertemu ibu setelah ditinggal ayah. Ibunda berdarah Jepang ini tampak bahagia, ketika kami sekeluarga sesekali menginap di rumah.

Kupandangi semua benda peninggalan di sekeliling rumah, dalam ingatanku kini menjadi suatu kenangan indah. Tersenyum sekaligus mengoyak kerinduan.

Beberapa bulan berselang, kakakku kuatir dengan keadaan ibu, apalagi Tika yang hampir setiap minggu pulang kampung.

Setelah melalui perundingan yang cermat, kakakku memutuskan untuk membawa ibu ke Villa Bilabong.  Tujuannya agar ibu ditemani banyak kawan sebayanya disana. Seorang suster akan menemani.

Villa ini dikelilingi pemandangan hijau nan indah, diperuntukan bagi lanjut usia agar tenang beribadah.

Tika terpaksa dirumahkan. Kesedihan ibu tampak di raut wajahnya ketika berpisah dengan Tika.

Acara rutin di Villa yaitu saat teduh, berolahraga, karaoke lagu-lagu rohani, diselingi ceramah keagamaan, khotbah dari Pastor, Suster.

Setiap akhir pekan kami berkunjung. Acapkali kami hendak pulang, ibu selalu ingin ikut. Kami sedih merasakan hati ibu ditinggal sendirian, sementara jauh dari kami.

Minggu berikutnya, di hari ke 14, saya menemukan buku catatan Ibu. Saya baca perlahan, kata demi kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun