Bagaimana mengampuni
Perbuatan mengampuni tidaklah mudah. Dibutuhkan keinginan sepenuh hati untuk mengucapkan, melupakan lalu membuangnya.
(*) Jika perasaan anda tersinggung oleh suatu hal, maka luka dalam jiwa itu segera obati dengan yodium khusus, yaitu doa. Bila hal ini tidak dilakukan, luka itu akan lebih nyeri.
(*) Jika perasaan dendam telah melekat pada jiwa, buka pintu dan buanglah kesedihan itu.
(*) Dendam hanya mendatangkan penyakit. Sadarlah akan hal ini maka kebencian akan hilang
Suatu hari, ketika saya duduk di bangku kuliah, saya memohon kepada ayah agar dibelikan buku. Entah karena ia sibuk atau tidak fokus pikirannya, ayah berkata 'nanti. Anda tahu, jawaban penuh janji tanpa ditepati itu melukai hati. Saya menyimpannya penuh kebencian bertahun-tahun.
Dalam kendaraan melaju, teringat sikap dan perilaku saya terhadap orang tua. Saya tertegun berakhir dengan tetesan air mata. Betapa saya egois karena keinginan yang selalu ingin dituruti.
Seketika ada sesuatu menggerakkan hati agar dapat membuang perasaan benci itu. Dorongan agar saya mengatakan padaNya, membuka hati, mohon ampunan Tuhan.
Jika saya tidak mengampuni ayahku, Tuhanpun tidak akan mengampuni saya. "Si vous ne pardonnex pas aux hommes votre Pere ne vous pardonnera pas non plus"
Tindakan mengampuni untuk kepentingan diri semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H