Prosedur dan birokrasi yang berbelit-belit tak karuan membuat sales team tidak efektif. Hanya membuang waktu, akan mengakibatkan kesulitan mencapai target yang ditentukan.
Melakukan 'performance appraisal' secara teratur.
Lakukan checking data production dalam system, melalui data tersebut kita mengetahui siapa anggota team yang rajin bekerja, setengah bekerja atau asal-asalan. Ini adalah salah satu alat tolok ukur untuk bahan appraisal apabila anggota team tidak bekerja secara efektif.
Akankah kita mempertahankan anggota team yang tidak efektif?
Tentu saja ada prosedur yang harus dilalui. Bila seseorang tidak mengindahkan teguran, lakukan saja secara tertulis. Mintalah tanda tangan yang bersangkutan agar ia allert, dapat mencapai target, atau setidaknya menunjukan peningkatan.
Segala sesuatu sebaiknya berdasarkan 'hitam di atas putih, tertulis dan disepakati bersama. Hal itu sebagai bukti pendukung catatan appraisal yang bersangkutan. Sales leader wajib melaporkan kepada HRD dan GM atas kasus-kasus yang timbul di departemennya.
Catatan anggota yang efektif dan tidak efektif
Efektif atau tidaknya seorang sales dapat diketahui selama masa percobaan atau probation period. Seseorang yang keberadaannya ada di kantor tapi tidak menunjukan sesuatu yang berarti. Disebut bekerja, ia memang bekerja, tetapi tidak banyak membantu team. Keberadaannya suam-suam kuku.
Jika ia bertemu dengan anggota team yang berperilaku sama, maka ia akan bersatu dan mempengaruhi anggota team yang berperilaku positif.
Maka tak heran, ketika seorang sales pertama bergabung dengan team, ia seorang penurut, ramah dan sering membantu temannya. Lama kelamaan tanpa disadari, ia akan berubah menjadi pemalas, merasa sok pintar, keras kepala dan enggan belajar.