Pertandingan antara Denmark vs Rusia, merupakan laga ketiga dalam  grup B Euro 2020 yang digelar di Parken Stadium, Kopenhagen, Denmark, selasa (22/06/2021) dini hari WIB.
Sebelumnya Tim Dinamit sudah melakukan dua kali pertandingan melawan Finlandia dan Belgia. Dua pertandingan itu Denmark belum bisa memenangkan pertandingannya, saat melawan Finlandia. Denmark kalah dengan perolehan poin 1-0 dan terjadi insiden yang buruk bagi Tim Dinamit itu sendiri.
Karena saat melawan Finlandia, Christian Eriksen tiba-tiba mengalami kolaps dan tak sadarkan diri. Dengan terjadinya insiden itu, Tim Dinamit mengalami penurunan performa dan Christian Eriksen pun tak bisa bermain lagi.
Dipertadingan kedua Tim Dinamit, belum mampu mengalahkan salah satu tim yang termasuk besar ini yaitu Belgia. De Rode Duivels mampu mengalahkan Tim Dinamit dengan skor 2-1. Tim Dinamit harus mampu mengalahkan Rusia di pertandingan ke tiga nanti, agar Denmark bisa mendapatkan tiket untuk ke babak 16 besar.
The Dynamite adalah julukan untuk Timnas Denmark, julukan itu berawal saat Piala Eropa tahun 1992. Piala Eropa 1992 akan selalu dikenang masyarakat Denmark. Di turnamen prestisius terbesar di Benua Biru tersebut, tim Dinamit untuk pertama kalinya mampu dikenal luas ke penjuru dunia.
Sedangakn julukan untuk tim Rusia yaitu Sbornaya, julukan itu mucul pertama kali pada tahun 1960. Karena Rusia menjadi pemenang Euro di edisi pertama pada tahun 1960.
Namun ada kejadian langka lagi seperti saat Portugal vs Hungary, dimana pertandingan disaksikan langsung oleh fans dan penontong yang hadir di Parken Stadium, Kopenhagen. Kondisi Parken Stadium, Kopenhagen, itu seakan kondisi dunia sudah kembali normal. Kursi penonton nampak penuh sesak, serta tak ada jaga jarak antar penonton dan bahkan tak ada penonton yang memakai masker.
Pertandingan ini merupakan harapan terakhir bagi Denmark, skuad asuhan Kasper Hjumand, berharap tim bisa memenangkan pertandinganya saat melawan rusia dan masuk ke babak 16 besar. Tim Dinamit mampu menunjukan permainan solid mereka sejak babak pertama dimulai. Â
Pada menit ke-17, Rusia memiliki peluang untuk memecahkan kebuntuuan. Alesandr Golovin yang melakukan akselarasi mampu menusuk ke dalam kotak pinalti dari tim Denmark. Namun sayangnya, sepakan dari pemain AS Monaco tersebut masih bisa dibendung oleh kiper dari tim Dinamit yaitu Kasper Schmeicel.
The Dynamite tak mau tinggal diam saat perthanannya diserang oleh Sbornaya, pada menit ke-27 Pierre Emile Hojberg melakukan sepakan keras dari luar kotak pinalti, tetapi tembakan pemain dari Tottenham tersebut belum mampu merobek gawang Sbornaya.
Tim Denmark harus berupaya semaksimal mungkin, untuk menuntaskan misinya yaitu memenangkan pertandingan dan memperoleh banyak gol. Akhirnya pada menit ke-38, tim Dinamit mampu merobek gawang Sbornaya lewat Mikel Damsgaard seusai menerima bola dari Pierre Emile Hoejbjerg dari luar kotak pinalti, Mikel Damsgaard melemapskan tendangan keras dan akurat hingga tak mampu dibendung oleh kipper Sbornaya, Matvey Safonov.
Mikel Damsgaard pemain timnas Denmark bernomor punggung 8 tersebut mampu menciptakan rekor baru setelah berhasil mencetak gol. Dia menjadi pemain termuda Denmark yang mencetak gol di sebuah turnamen besar. Saat ini, Mikel Damsgaard baru berusia 20 tahun.
Hingga babak pertama berakhir, skor masih 1-0 dan keunggulan masih dipegang oleh tim Denmark. Di babak kedua, Rusia harus bisa mengejar ketertinggalan mereka dengan tim Dinamit.
Pada menit ke-59, kali ini Yussuf Poulsen mampu mencetak gol ke dalam gawang Sbornaya. Yussuf Poulsen berhasil mencetak gol setelah memanfaatkan kesalahan lini belakang lawan. Skor pun menjadi 2-0.
Pada menit ke-70, Sbornaya mulai mengejar ketertinggalan mereka setelah mendapatkan hadiah pinalti. Pemain  belakang tim Dinamit melakukan kesalahan fatal di dalam kotak pinalti, yang mengakibatkan Sbornaya memperoleh hadiah pinalti.
Arthem Dzyuba yang menjadi eksekutor, sukses merobek gawang dari tim Dinamit. Seusai sukses mengecoh kipper Denmark yaitu Kasper Schmeicel. Gol pun berubah menjadi 2-1.
Tak mau diam saja setelah gawangnya dibobol oleh Sbornaya. The Dynamite menunjukan bahwa julukan mereka sebagai dinamit, mampu meledakkan Sbornaya selang 9 menit setalah dibobol gawangnya. Denmark mampu memperoleh tiga kali gol hanya dalam tempo 12 menit.
Tepatnya pada menit ke-79, tim Dinamit mampu membalas dengan cepat hanya perlu 9 menit setelah mengalami kebobolan. Andreas Christensen mampu memoperoleh gol lewat tendangan kerasnya dari luar kotak pinalti. Matvei Sadonov tak mampu membendung sepakan keras dari Andreas Christensen. Skor pun menjadi 3-1.
Hanya terpaut 3 menit Tim Dinamit mampu mencetak gol lagi kedalam gawang Rusia, yang dijaga oleh Matvei Sadonov. Kali ini giliran Joakim Maehle yang menyambut operan dari Pierre Emile Hoejbjerg, masuk ke dalam kotak pinalti, dan mennedang bola ke sudut kiri gawang Sbornaya. Skor pun menjadi 4-1.
Tidak ada gol tambahan disisa-sisa laga ini, hingga pluit tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan. Kedudukan masih 4-1, dan dimenangkan oleh Denmark. Kemenangan ini juga merupakan kado untuk Christian Eriksen yang cidera di laga pertama saat melawan Finlandia. The Dynamite sukses melakukan misi di laga kali ini.
Dengan ini Belgia dan Denmark sukses menjadi perwakilan grub B, yang lolos memasuki babak 16 besar.
Berikut susunan pemain Rusia dan Denamark:
Rusia dengan strategi (3-4-2-1): Matvei Safonov, Fyodor Kudryashov, Igor Diveev, Georgi Dzhikiya, Mario Fernandes, Magomed Ozdoyev, Roman Zobnin, Daler Kuzyayev, Aleksei Miranchuk, Aleksandr Golovin, Artem Dzyuba. Serta di asuh oleh pelatih yang bernama Kasper Hjulmand.
Denmark dengan strategi (3-4-3): Kasper Schmaicel, Daniel Wass, Simon Kjaer, Andreas Christensen, Joakim Maehle, Mikkel Damasgard, Pierre Emile Hojbjerg, Thomas Delaney, Yusuf Poulsen, Jannik Vestergaard, Martin Braithwaite. Serta pelatih dari timnas Denmark yaitu Kasper Hjulmand.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H