Mohon tunggu...
Celesta Eka Pramudita
Celesta Eka Pramudita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030143

Hanya manusia berantakan, yang ingin mencoba untuk bebenah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Die Mannschaft Optimis Masuk ke Babak 16 Besar

21 Juni 2021   12:37 Diperbarui: 21 Juni 2021   12:49 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pertandingan kedua laga Grup F Euro 2020 antara Jerman vs Portugal, yang digelar di Stadion Allianz Arena, Sabtu (196/2021) malam WIB.

Pertemuan antara kedua tim besar ini akan menjadi perlawanan yang sengit, dimana kedua tim tentu sudah sering bertemu di berbagai ajang. Jerman ternyata memiliki rekor yang baik saat bertemu Portugal. Dari data diperoleh ada 5 kali pertemuan antara Jerman melawan Portugal. Jerman menang sebanyak empat kali, dan hanya kalah sekali melawan Portugal.

Pelatih Jerman Joachim Loew, menyatakan Portugal sekarang bukan lagi tim yang hanya belebel satu orang. Sebab, lawan Der Panzer pada laga kedua Grup F bukan hanya Cristiano Ronaldo.

Namun Portugal memiliki pemail-pemain berkualitas lainnya selain Cristiano Ronaldo di lini depan. Ada beberapa pemain dari Portugal yang harus diwaspadai, yaitu Bernando Silva, Bruno Fernandes, Diego Jota, dan Joao Felix.

Namun Joachim Loew tetap menaruh perhatian khusus kepada Cristiano Ronaldo, sebab dia merupakan pemain terbaik di dunia lebih dari satu decade terakhir ini. Ini juga merupakan suatu ancaman yang harus penuh di waspadai.

Kemenangan terakhir yang diraih Joachim Loew saat melawan Portugal, terjadi saat fase Piala Dunia pada tahun 2014. Saat itu Der Panzer berhasil memperoleh kemenangan dengan perolehan poin 4-0 atas Selacao Das Quinas dan berhasil menjadi juara Piala Dunia di Brazil.

Julukan Der Panzer untuk Timnas Jerman bermula saat Piala Dunia pada tahun 1954, jerman dijuluki Der Panzer. Para penggemar dunia sepak bola menganalogikan timnas Jerman sebagai panzer atau yang sering disebut yaitu tank, yang bermesin diesel yang semakin lama semakin panas.

Saran saya jangan lagi sebut timnas Jerman "Der Panzer" karena memiliki konotasi perang yang tidak disukai warga Jerman. Warga Jerman lebih tertarik nama untuk timnas Jerman yaitu Die Mannschaft. Timnas Jerman selama bertahun-tahun dikenal dengan julukan Die Mannschaft, yang merupakan istilah dalam bahasa Jerman yang artinya sebuah tim.

A Selecao memiliki arti yang sama dengan julukan Timnas Brasil, yang artinya adalah para pemain yang sudah terseleksi atau pemain yang terpilih. Julukan Selacao Das Quinas ditujukan kepada para pemain Timnas Portugal yang terpilih untuk menjadi perwakilan negara di pentas dunia.

Selacao Das Quinas juga harus sangat berhati-hati dalam menghadapi Die Mannschaft, karena Jerman sendiri memiliki banyak pemain bintang. Diantaranya ada Toni Kros, Thomas Muller, Antonio Rudiger, serta sang kipper Manuel Neuer dan pemain-pemain lainnya. Jerman juga memiliki sejarah yang cukup bagus saat berhadapan Selacao Das Quinas. Itu membuat Portugal harus sangat berhati-hati dan berjuang keras agar bisa memenangi pertarungan saat melawan Jerman. Agar Portugal bisa memperbaiki sejarah mereka saat menghadapi tim Jerman.

Saat pertandingan baru saja dimulai, pada menit ke-4 Selacao Das Quinas langsung membobol gawang Selacao Das Quinas lewat aksi dari Robin Gosens. Namun sayangnya, gol itu dianulir oleh wasit dari tayangan ulang, sebab dalam proses tersebut, Serge Gnabry kedapatan dalam di jebakan posisi offiside.     

sumber: kompas.com
sumber: kompas.com

Pada menit ke-15, sang mega bintang yaitu Cristiano Ronaldo mampu membawa Portugal unggul. Gol bermula dari serangan balik cepat yang dimulai dari Bernando Sivla dari sisi kiri penyerang. Diogo Jota lolos dari posisi offside dalam skema serangan balik Portugal. Diego Jota itu kemudian berhadapan satu lawan satu dengan Manuel Neuer. Bukan menembak bola, Diego Jota justru memberikan umpan kepada Ronaldo yang dalam posisi bebas. Portugal pun unggul 1-0 lewat Ronaldo.

Gol Ronaldo itu membuat Portugal semakin semangat menyerang. Namun Jerman tidak pantang menyerah dan terus menerus membangun serangan mereka.Jerman berusaha keras dan bermain cepat agar menyamakan kedudukannya dengan Portugal. Sebuah tembakan dilepaskan oleh Robin Gosens di menit ke16, namun sayang bola dapat hihalau oleh sang kiper Portugal Rui Patricio.

Jerman pun menggempur-gempur pertahanan dari Selacao Das Quinas, akhirnya Selacao Das Quinas bisa menyamakan kedudukannya. Robin Gosens melepaskan umpan silang yang sangat kencang ke depan gawang Rui Patricio. Ruben Dias yang berusaha menghalau bola yang hendak disambar oleh Kai Havertz, namun sayangnya gagal, dan bola malah masuk ke gawang Portugal.

Skor pun berubah menjadi 1-1 di menit ke-35, membuat tim semakin harus berjuang lebih keras lagi agar memperoleh gol sebanyak-banyak nya. Nasib sial kembali dialami oleh Selacao Das Quinas, kini giliran Raphael Guerreiro yang mencetak gol bunuh diri setelah gagal mengantisipasi umpan silang dari Joshua Kimmich, pada menit ke-39.

Die Mannschaft mampu membalikkan keunggulan 2-1 di babak pertama, lewat gol bunuh diri dari Raphael Guerreiro.

sumber: jpnn.com
sumber: jpnn.com

Di babak kedua Die Mannschaft tidak menurunkan tempo bermain dan serangan mereka, meski mereka sudah unggul 2-1. Die Mannschaft berusaha kembali untuk menembus pertahanan Selacao Das Quinas. Baru saja babak kedua dimulai tapi Die Mannschaft berhasil menambah keunggulan mereka pada menit ke-51.

Kali ini gantian Kai Havertz yang mencatatkan namanya di papan skor Stadion Allianz Arena. Kai Havertz setelah mendapatkan umpan silang dari Robin Gosens, ia langsung menyambar bola yang tepat di muka gawang yang kosong. Skor pun unggul 3-1 untuk Jerman.

Nampaknya, Die Mannschaft belum puas dengan 3 gol yang ia peroleh. Pada menit ke-60, Robin Gosens berhasil mencetak gol keempat untuk Jerman. Robin Gosens berhasil mencetak gol, karena memanfaatkan umpan silang lanbung Joshua Kimmich dari sisi kiri pertahanan Selacao Das Quinas. Skor menjadi 4-1.

Pada menit ke-68, Selacao Das Quinas menemukan titik terang untuk memperkecilkan kedudukan lewat Diego Jota yang memanfaatkan umpan tanduk dari kaki Cristiano Ronaldo. Diego Jota berhasil menyambar bola tepat di muka gawang Jerman dan mengubah kedudukan menjadi 4-2 masih unggul Jerman.

Di menit ke-78, Renato Sanches hampir membuat Selacao Das Quinas memperkecil kedudukan kembali, andai sepakannya tak membentur tiang gawang Die Mannschaft , Selacao Das Quinas bisa memperoleh skor 4-3.

Hingga bunyi peluit tanda berakhirnya pertandingan berbunyi, tak ada gol tambahan tercipta. skor 2-4, mengakhiri laga ini dan di menangkan oleh Jerman. Portugal harus rela terbantai dan menjadi satu-satunya juara bertahan yang kebobolan empat gol sepanjang sejarah Euro.

Susunan pemain Jerman dan Portugal

Jerman dengan strategi (3-5-2-1): Manuel Neuer, Antonio Rudiger, Mats Hummels, Matthias Ginter, Joshua Kimmich, lkay Gundogan, Toni Kroos, Robin Gosens, Thomas Mller, Kai Havertz, Serge Gnabry. Serta pelatih dari tim Jerman yaitu Joachim Loew.

Portugal dengan strategi (4-2-3-1): Rui Patricio, Nelson Semedo, Pepe, Ruben Dias, Raphael Guerreiro, Danilo Pereira, Bernardo Silva, Bruno Fernandes, William Carvalho, Diogo Jota, Cristiano Ronaldo. Serta sang pelatih Fernando Santos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun