Mohon tunggu...
Lis Sugiantoro
Lis Sugiantoro Mohon Tunggu... Administrasi - biasa saja

...seperti rakyat biasa pada umumnya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indonesiana di Bulan Puasa

9 Juli 2012   00:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:10 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan sebentar lagi, Bulan penuh berkah dan maghfirah, yang berkah nya ternyata memang terbukti untuk semua makhluk Nya, seluruh alam semesta, termasuk di Indonesia dengan caranya bersuka cita menyambut.

Sekarang, menjelang Ramadhan seperti tahun tahun sebelumnya, iklan obat maag sampai pasangan calon walikota dan cagub berlomba memasang foto  di spanduk bertulis “marhaban ya ramadhan” di setiap gang dan gapura masjid, iklan penyegar bau mulut, mie instant, sirup, kecap sampai rokok tak ingin kalah menayangkan iklan persuasif dengan figuran ustadz kondang, anak yatim, kaum jompo, janda tua yang intinya mengajak kita berempati sejenak.

Dan Hampir semua pemkot juga sibuk mematut wilayahnya, mencuci fitrahnya agar menjadi suci dan bersih, club malam, diskotik, berlomba lomba menyelenggarakan ‘ the ultimate party prior to holly Ramadhan ‘. Seolah ini adalah hari terakhir sebelum kiamat, ketika Tuhan akan memilah milah siapa yang layak masuk surga dan siapa yang terbakar di api neraka. Semua orang tahu bahwa pada bulan puasa dugem akan dibatasi, razia FPI dimana mana, club malam tutup sampai jam 12 dan mendadak sontak orang akan ramai ramai sholat, serta memuji nama Allah setinggi langit. Ini memang gejala alam biasa setiap tahun menjelang Ramadhan bagi manusia manusia metropolitan.

Sebelum Ramadhan, mendadak para selebritis pun  juga harus sibuk membongkar kerudung di sisi paling bawah lemarinya, karena baru saja menandatangani kontrak acara harian Ramadhan di sebuah stasiun TV . Mereka harus mengatur ulang jadwal tidur karena harus melawak dini hari sebelum sahur sampai shubuh,  karena jika tidak lucu maka rating acara bisa turun.  Pun acara ceramah pagi jika tidak lucu pun juga tidak laku, maka acara tafsir al misbah nya Qurais Syihab  terkadang sepi iklan. Sinetron religi tidak ketinggalan, untuk sinetron tertentu biasanya tokoh antagonis “mati” nya bisa diatur lebih lama karena iklan masuk ternyata lebih banyak, bahkan terkadang bisa tamat sampe 2, 3, 4 atau 6 bulan setelah ramadhan selesai.

Kemudian, Riuhnya di berbagai tempat makin terasa ketika menjelang sahur pertama puasa,  suara bedug, mercon, kembang api dan sound system keliling terdengar ramai, yang tidak punya bedug dan sound system cukup menggunakan kentongan, panci dan tutup wajan. Hari pertama puasa, jalanan sepi dan lengang, jam kerja kantor di kurangi kalo perlu di liburkan, banyak warung yang tutup, yang buka pun harus di tutup kain atau spanduk setengah badan dengan alasan toleransi, tidur siang menjadi kesibukan baru di masjid setelah dhuhur. Pun hari pertama tarawih, tumpah ruah jamaah sampai harus menambah tenda di halaman luar, yang kelak di tengah ramadhan akan maju jumlah shaft nya dan berlaku linier sampai akhir ramadhan.

Namun tidak berlaku di pasar dan mall, jumlah pembeli tetap ramai sebelum sampai menjelang usai ramadhan, sebelum ramadhan banyak ibu-ibu yang membeli aneka rupa makanan untuk stock 1 bulan seakan takut kelaparan setelah seharian puasa. Menjelang usai ramadhan, giliran berjubal orang menghabiskan jatah THR . Di bulan Rahmat ini, bisnis makanan, baju, sarung, peci, busana muslim, sepatu, celana, HP, dompet, mobil, perhiasan, bahkan sampai properties pasti laku. di puasa s.d lebaran 2011 kemarin saja, perputaran uang di Jawa timur mencapai 13 triliun, dan 90% di gunakan untuk konsumsi.

Pada H-2 Syawal ,keramaian mulai bergeser di terminal, stasiun dan bandara  , yang tersisa di masjid kota hanya Amil zakat. di pedesaan, ramai di invasi manusia kota yang perlente, wangi dan mewah. Ipad, Iphone, Porsche ,Tab 14" ramai menyala. usaha rental mobil pun mendadak laris, dari avanza sampai alphard. parkiran di dusun penuh, semua semarak dan riang memperbincangkan kabar, jumlah rumah, mobil yang dipunya juga status terkininya.

Lebaran, lebar fisik dan harta, Setelahnya,semua manusia kota kembali menjadi kuli pekerjaan semula, mobil2 di kembalikan ke rental, perhiasan di gadaikan. Dokter spesialis asam urat dan kolesterol ramai antrian

Dan akhirnya, iklan obat bau mulut, obat maag hilanglah sudah, kerudung dan gamis para selebritis di lipat lagi, di simpan di lemari tersendiri. Pintu club malam, diskotik kembali di buka lebar-lebar. sedangkan pemerintah tak berdaya menutup selamanya. sehingga Mochtar Lubis pernah menulis, “Manusia indonesia itu hypokrit,  didepan umum kita sangat mengecam penghidupan seks yang terbuka. Namun kita juga membuka mandi uap, tempat pijit,prostitusi, serta menjamin keamanan sang prostitut maupun pelanggannya dengan cara resmi atau setengah resmi…”

2012 ini, bulan puasa sudah diambang pintu, dengan keriangan kita menyambut, semoga  tidak melupakan esensi untuk apa kita puasa. Untuk para penyedia, pelaku dan penikmat prostitut, semoga  tidak hanya takut oleh kesucian selama satu bulan ini saja dengan menganggap Tuhan hanya dipandang sebagai sosok dengan pecut api di tangan kananNya dan neraka di tangan kiriNya.

hmm...Berlalunya Ramadhan membuat sebagian orang bergembira kecuali orang-orang yang tetap mempuasakan hati dan jiwanya , di hingar palsunya dunia.

Allaahumma baariklanaa fii Rajaba wa Sya’baana wa ballighna Ramadhan..

Mari kita bersihkan diri sebelum memasuki bulan suci, mohon maaf lahir dan batin, Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, semoga ibadah kita diterima oleh Allah swt.

rgd

Lis S

Cilacap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun