Mohon tunggu...
Badan Cekungan Bandung
Badan Cekungan Bandung Mohon Tunggu... Sekretaris - mewujudkan perkotaan yang berkelanjutan berkelas dunia

Badan Koordinasi 5 wilayah kota kabupaten di Cekungan Bandung di bawah komando Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengintip Proses Pembuatan RDF di TPST Babakan Siliwangi, Kota Bandung

15 Agustus 2024   17:00 Diperbarui: 15 Agustus 2024   17:02 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blower Sentris Pengering Sampah/dok .pri

TPST Babakan Siliwangi yang berada di sebelah Hutan Kota Babakan Siliwangi merupakan fasilitas pengelolaan sampah yang dikelola oleh DLH Kota Bandung. TPST ini menjadi salah satu TPST yang dapat mengolah sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) di wilayah Cekungan Bandung, tepatnya di Jl. Tamansari No.90, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat. Kapasitas maksimum pengolahan sampah di TPST Babakan Siliwangi adalah 20 ton sampah dan akan menghasilkan 6 ton RDF. RDF yang dihasilkan oleh TPST Babakan Siliwangi akan dikirim ke pabrik tekstil di Kota Cimahi & Kota Bandung sebagai bahan co-firing batu bara. Lalu, bagaimana proses pembuatannya?

Diagram Alir Pengolahan Sampah Menjadi RDF/dok .pri
Diagram Alir Pengolahan Sampah Menjadi RDF/dok .pri

1. Pemilahan Sampah

Sampah Sapuan Jalan dan Sampah Plastik Low Value/dok. ri
Sampah Sapuan Jalan dan Sampah Plastik Low Value/dok. ri

Pertama, sampah yang akan diolah harus dipilah terlebih dahulu supaya bahan-bahan seperti logam dan bahan inert lainnya tidak ikut masuk ke dalam mesin pemotong. Pemilahan dapat dilakukan secara manual, menggunakan mesin gibrik, atau menggunakan mesin magnetic separator. Sampah plastik low value yang diolah di TPST Babakan Siliwangi merupakan hasil pemilahan dari 7 TPS sekitar yaitu TPS3R Dago Bengkok, Indramayu, Gedebage, Babakan Sari, Ciwastra, Kobana, dan Ence Azis. Sampah plastik low value yang dikirim juga sudah melalui proses peyeumisasi sehingga sudah tidak berbau. Sementara itu, untuk sampah sapuan jalan diayak secara manual supaya tanah dan bebatuan tidak ikut masuk ke dalam mesin penghancur.

2. Pengeringan

Blower Sentris Pengering Sampah/dok .pri
Blower Sentris Pengering Sampah/dok .pri

Pengeringan sampah yang sudah terpilah dilakukan guna menurunkan kadar air sehingga dapat meningkatkan kualitas RDF dari segi nilai kalor. Terdapat beberapa teknologi pengeringan yang dapat digunakan untuk mengeringkan sampah seperti bio-drying, blower sentris, dan penjemuran di bawah sinar matahari. Pada TPST Babakan Siliwangi, dilakukan pengeringan menggunakan mesin blower sentris dengan temperatur normal yang dapat mengurangi kadar air hingga 50% dari kadar awalnya. Target kadar air untuk RDF yang digunakan pada pabrik tekstil adalah kurang dari 15%.

3. Pencacahan

Hasil Pencacahan Kasar dan Pencacahan Halus/dok. pri
Hasil Pencacahan Kasar dan Pencacahan Halus/dok. pri

Pencacahan sampah terdiri atas dua tahap yakni pencacahan kasar dan pencacahan halus. Pencacahan kasar akan menghasilkan sampah dengan ukuran 5-8 cm. Kemudian, pencacah halus akan menghasilkan sampah dengan ukuran kurang dari 1 cm. Proses pencacahan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari off-taker atau pembeli RDF. Terdapat industri yang menginginkan RDF dengan tekstur halus namun ada juga industri yang menginginkan RDF dengan tekstur sedikit kasar.

4. Pengemasan & Transportasi

Hasil RDF di TPST Babakan Siliwangi/dok. pri
Hasil RDF di TPST Babakan Siliwangi/dok. pri

Hasil pengolahan sampah menjadi RDF dari plastik low value dan sapuan jalan dapat dicampur atau dipisahkan bergantung pada permintaan off-taker. RDF akan dimasukkan ke dalam karung-karung kemudian ditimbang beratnya. Setelah itu, RDF akan diangkut dengan truk dan dikirim langsung ke industri tekstil di Kota Cimahi dan Kota Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun