Lokasi
SDS Katolik Budi Murni 2 Medan
Lingkup Pendidikan
Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca
Penulis
Novita Ratna Rahulina Purba
Tanggal
20 September 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Guru kurang menggunakan media yang menarik.
Pembelajaran masih berpusat pada guru.
Guru belum maksimal pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif yang menyebabkan kemampuan siswa membaca dalam kategori rendah.
Â
Praktik pembelajaran inovatif menggunakan model Problem Based Learning ini penting untuk dibagikan karena:
Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri dan rekan guru untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif
Untuk menginspirasi dan menambah referensi bagi saya dan rekan guru bila menemukan masalah yang sama.
Saya berperan sebagai guru, mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan metode,media dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif. Sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan yang saya hadapi untuk mencapai tujuan tersebut:
Siswa
Kurangnya mengulang pelajaran di rumah karena siswa lebih mengutamakan bermain daripada belajar.Siswa cenderung masih pasif dalam kegiatan belajar.Masih ada siswa yang bolak-balik permisi saat kegiatan belajar karena pelajaraan kurang menyenangkan.Dan ada juga siswa yang bercerita saat guru menjelaskan.
Orangtua
Tingkat kepedulian orangtua rendah dalam mengawasi belajar di rumah karena para orangtua sibuk bekerja dan melampiaskan tanggung jawab seluruhnya kepada sekolah.
Guru
Metode mengajar guru yang tidak efektif dan variatif,kurang dalam menerapkan TPACK dalam pembelajaran sehingga metode ceramah atau monoton sering dilaksanakan dalam proses belajar yang menyebabkan kemampuan belajar siswa rendah.
Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana memadai tetapi guru masih tetapa mengajar dengan gaya lama menggunakan metode ceramah.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan seperti:
Guru membiasakan siswa melaksanakan model pembelajaran PBL sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Guru menggunakan media yang menarik sehingga siswa memiliki pemahaman terhadap materi berupa PPT dan lainnya.
Memotivasi siswa selalu dengan mengaitkan pelajaran yang dilaksanakan dengan kehidupan sehari-hari sehingga pelajaran itu semakin menarik dan mudah dimengerti.
Strategi yang digunakan yaitu menggunakan media pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan proyektor, laptop, PTT yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan materi pembelajaran.
Siapa saja yang terlibat ?
Guru
Siswa
Rekan sejawat
Kepala sekolah
Sumber atau daya materi yang diperlukan dalam penggunaan media inovatif yaitu sumber belajar harus beragam baik dalam bentuk buku,gambar-gambar, laptop, proyektor, internet dan slide PPT.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang  telah dilakukan adalah :
Kemampuan belajar siswa meningkat
Siswa aktif dalam pembelajaran.
Karakter siswa sudah bisa bekerjasama dalam belajar kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Siswa sudah berani untuk tampil ke depan melakukan persentase.
Dan  hasil dari kegiatan ini cukup efektif diterapkan karena membuat siswa lebih termotivasi, bersemangat dan pembelajaran tidak membosankan. Sehingga mendapat respon positif kepala sekolah dan rekan sejawat terhadap aksi yang telah dilakukan. Adapun yang menjadi faktor keberhasilan dalam sebuah aksi yang dilakukan adalah kerjasama yang baik dari siswa, rekan sejawat, sarana dan prasarana yang memadai untuk menjalankan aksi tersebut.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan guru tentunya dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan mengembangkan model-model pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H