Sebuah kebanggaan ketika kita mampu melewati rintangan dalam perjalanan dan berhenti pada titik puncak keberhasilan. Namun bukanlah pilihan terbaik ketika kita memutuskan untuk berhenti dalam pencapaian puncak pendakian, sebab masih banyak perjalanan yang harus di susuri, dan masih banyak puncak yang harus ditakluki.....
Hari ini...Engkau telah mampu menaklukan satu puncak pendakian dari sekian banyak perjalanan yang  telah ditempuh...
Satu tahun bukan lah waktu yang lama bagi jiwa untuk mengasah diri menjadi lebih berarti...
Sebab tarikan menuju kehancuran justru lebih banyak menyapa dalam setiap perjalanan mu....
Â
Siswa ku...Sang Petarung..Sang Juara
Â
Setiap hidup adalah anugerah-Nya.....
Maka jangan lupa berdoa.....Kepada Tuhan Mu..Rabbul Izzati ...Rabb Semesta AlamÂ
Allah Azza Wa Jalla...sebab setiap helaan nafas yang telah dihembuskan adalah detak-detak keberhasilan  yang harus diperjuangkan...
Dan..setiap keberhasilan mu adalah doa Ayah Ibu mu....Meskipun ia tak berada disisimu.... bayangkan lah wajahnya...dalam sendu dan pengharapan...selalu mengalir bait-bait doa yang mengalir deras...menghujani setiap panas kehidupan yang engkau lewati...
Berdo'alah kepada Rabb mu..Agar ia meraih Syurga....
Â
Dan mohon maaf lah kepadanya..agar setiap jalan yang di lewati menjadi lebih berarti...
Â
Kepada Sang Juara....
Setiap keberhasilan yang dicapai adalah peran serta setiap orang yang ada disekelilingmu...
Karena itu berdo'alah kepada mereka yang keberhasilannya tertunda.....
Berdoalah ...Agar mereka mampu mendobrak rantai kemalasan ...
Dan Berdoalah..agar setiap keberhasilan mereka..engkau tetap menjadi bayang-bayang mereka....Â
Ketika mereka mengejar puncak prestasimu...engkau juga akan berlari mengejar puncak yang lebih tinggi...
Ketika mereka lelah dan putus asa mengejar mu...engkau datang menghampiri...memotivasi ...untuk terus bangkit dalam kegemilangan sebuah prestasi...
Karena itu...seperti bayang-bayang....
Â
Siswa ku...Sang Petarung..Sang Juara...
Jika dalam Interaksi kita selama setahun dalam pembelajaran...
Terdapat hal-hal yang menyakitkan dirimu..dan membosankan engkau...
Maka sudah sepantasnyalah...kata maaf yang harus Guru mu ucapkan..
Sebab semua itu adalah kealpaan seorang manusia yang terus memperbaiki dirinya..
Untuk menjadi manusia paripurna....
Â
Sang Petarung..Sang Juara
Selamat bertempur pada Episode berikutnya....
Pecutlah jiwa mu....Laksana burung condor...menerjang Badai kehidupan...
Demi menyambut hari baru...Anak Zaman...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H