Mohon tunggu...
Syafitriandy
Syafitriandy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidik Teladan Inspirasi Generasi Harapan

12 Mei 2019   09:23 Diperbarui: 12 Mei 2019   09:32 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nah ketika kita mulai mendidik maka yang pertama kali yang harus kita lakukan  adalah mendidik  diri kita sendiri, kemudian  keluarga serta lingkungan. Maka  sebelum mendidik kita harus memberikan contoh atau teladan, hal inilah yang dirasakan kurang menjadi tren pendidik dan bahkan menjadi hilang. Tekad kuat sebagai pendidik tergantikan dengan tekad kuat sebagai pencari materi meskipun itu dibutuhkan namun itu bukanlah tujuan. 

Perilaku seorang  anak tentu tidak akan lepas dari sikap dan perilaku keseharian  orang tua yang secara langsung menjadi pendidik dirumahnya,  biasanya ketika terjadi sesuatu dalam kepribadian anak maka masyarakat akan melihat siapa kedua orang tuanya, hal ini artinya cerminan dari sebuah perbuatan.

Ketika kita berbicara Karakter tidak hanya cukup dengan peraturan-peraturan tekstual yang telah dibuat pemerintah, karena itu bersifat teoritis. Meskipun hal tersebut dibutuhkan  namun bukanlah menjadi jaminan, karena  Tekstual tanpa penerapan kontekstual maka ia hanya sekedar menjadi barang hafalan yang cukup dingat di kepala. Kehebatan guru bukan terletak pada kehebatan posisi yang dipegangnya dimasyarakat, namun terletak bagaimana ia bisa merubah keadaan suatu masyarakat menuju perubahan yang masssif, meskipun ia menjadi orang biasa saja dari segi materi penghidupan dan  jabatan.

Dan sebagai seorang guru penulis menyadari bahwa yang terpenting sebelum kita memerintah peserta didik melakukan sesuatu, maka kita harus menunjukan kepada mereka bahwa kita telah melakukan sesuatu itu, ya itulah keteladanan seperti yang diajarkan Rasulullah. Seperti itulah seharusnya pendidikan karakter yang kita lakukan.***FH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun