Belakangan ini aktivitas traveling atau short escape menjadi tren masa kini, terutama untuk anak-anak muda. Di era masyarakat milenial tentu tidak jauh-jauh dari media sosial. Melalui media sosial, kita mendapatkan banyak informasi seputar lokasi wisata yang dapat dikunjungi. Berhubung saya bermukim di kota Malang, maka saya dan teman saya, Priska, melakukan perjalanan wisata singkat menuju pesisir selatan kabupaten Malang. Yok ker, nang pantai! :D
Di awal bulan April, tepatnya pada tanggal 9 April 2016 kemarin, saya dan Priska melakukan perjalanan yang cukup singkat, yang juga sangat melelahkan. Kami menempuh kira-kira 3 jam perjalanan menggunakan sepeda motor untuk bisa memenuhi hasrat mengunjungi pesisir pantai di kabupaten Malang, yakni Pantai Clungup dan Pantai Gatra. Kedua pantai ini terletak di kawasan Desa Sendang Biru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Untuk mencapai lokasi ini cukup mengikuti papan petunjuk yang ada di setiap perjalanan saja kok, searah dengan jalan menuju Pantai Sendang Biru.
Saat itu, kami berangkat sekitar pukul 07.00 pagi dan tiba pukul 09.30 pagi. Setelah memarkirkan kendaraan, kami lalu harus berjalan kaki kira-kira 7 km jauhnya, ditambah lagi, dengan kondisi jalan yang sedang becek kemudian mendaki di perbukitan, membuat kami membutuhkan tenaga ekstra untuk bisa mencapai lokasi tersebut. Beh!
A: Saya ; B : Mas
A: *dalam hati* Mas, saya mau foto....
B: cekrek...cekrek...*bodo amat*
A: Well...
Selesai pengecekkan barang di Pos 1, di perjalanan menuju Pantai Clungup kami bertemu segerombolan orang-orang dari JNE yang ternyata sedang berwisata ke kawasan pantai ini, juga ada beberapa mahasiswa beralmamater Universitas Brawijaya yang mungkin sedang menjalani KKN. Kami pun bertegur sapa dan saling melempar seyum ramah saat berpapasan di jalan.
Oh ya, biaya parkir kendaraan sepeda motor cukup Rp 5.000,- saja dan untuk mobil mungkin sekitar Rp 10.000,-. Itu belum termasuk harga tiket masuknya.
Setelah melewati perbukitan dan sebelum benar-benar tiba di kawasan pantai, kami harus menempuh kawasan hutan mangrove yang saat itu sedang pasang, which means, menyebrangi rawa-rawa disitu. Awalnya, kami tidak tahu harus kemana, tetapi kami bertemu dengan seorang mas-mas misterius. Hahaha!