Masih di bulan Januari, rasanya kurang lengkap jika tidak berbagi sedikit cerita liburan di tahun 2015. Bulan Juli-Agustus kala itu, menjadi salah satu hal yang menarik. Saya diberi kesempatan untuk magang di salah satu kantor media cetak lokal di Kota Malang. Nah, kesempatan bagus untuk lebih mengenal kota pendidikan ini bukan?! Hahaha..
Tepat di tanggal 19 Juli 2015, sebulan setelah Predator Fun Park diresmikan (kalau tidak salah sih), menjadi destinasi pilihan saya dalam mengumpulkan berita untuk segera disetorkan ke pihak editor. Lokasi Kota Batu yang dingin memang cocok untuk dijadikan destinasi para wisatawan saat menghabiskan waktu liburan. Nah, berikut ini beberapa penampakannya...Â
Tampak dari gerbang depan, pengunjung akan disambut dengan perpaduan warna yang cukup unik dan dua buah patung kepala buaya. Hmm, menurut saya pribadi, kurang attraktif sih. Mungkin saat itu karena masih baru dibuka, kalau sekarang mungkin terlihat lebih menarik. Waktu itu, suasananya masih sepi-sepi banget! Jelaslah, saya dan ibu saya pelanggan pertama yang dateng pukul 10 pagi, ya, pagi banget emang.. Untuk itu, nggak lupa foto-foto dulu :D
 Â
Untuk bisa sampai ke tempat ini, nggak jauh-jauh banget dari Kota Malang. Wisata ini masuk wilayah Junrejo, Kota Batu. Setelah melewati beberapa wilayah di bagian depan, kami pun menuju loket untuk membeli tiket.
 Karena baru diresmikan, kami dikenakan biaya Rp 25.000,- per orang, belum termasuk berenang dan lain-lainnya.
Â
Untuk rute perjalanan pertama, kita disuguhkan pemandangan menarik di dalam museum. Mulai dari buaya yang sedang menerkam mangsanya, kerangka tulang buaya, "The Crocodile Band" , "The Ethnic Crocodile", hingga peta penyebaran buaya di Indonesia. Nah, karena ini museum, tentu ada penjelasan lebih lanjut dari aksi buaya-buaya tersebut. Cocok banget untuk studi wisata.
Yang keren dari "The Ethnic Crocodile" ini, vokalisnya bisa muter-muter! Lighting-nya juga bagus. Kayaknya lebih seru kalo berkunjung ke tempat ini sore-sore hari. Sayangnya, Predator Fun Park hanya buka hingga pukul 5 sore saja.Â
Â
Nggak sampai di situ aja, ada beberapa penjelasan edukasi yang bermanfaat banget! Seperti anatomi bagian-bagian tubuh buaya, proses telur buaya saat dierami, siklus pertumbuhan, dan nggak lupa beberapa parodi lucu dari gerakan-gerakan buaya yang menirukan kehidupan manusia sehari-hari, seperti sikap usil saat sedang berada di dalam kelas.
Penting bagi kita untuk mengetahui sekilas bagian-bagian penting dari buaya, karena dari sini kita jadi tahu bagaimana buaya yang dikenal sebagai predator mengerikan mencerna mangasanya. Hmm, ngga beda jauh dengan anatomi manusia lho. Hmm, cukup serem ya!
Informasi yang nggak kalah penting seputar buaya, buat Anda sekalian yang ingin melestarikan predator yang satu ini.
Â
 Biar ngga terlalu serius memandangi setiap sudut museum, tempat wisata ini juga menyediakan mini parodi dari anak-anak buaya. Hahaha!Â
Â
 Puas berjalan-jalan dengan edukasi seputar buaya, kita disuguhkan dengan wujud asli buaya! Seru banget kan? First, saya mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan anak-anak buaya. Kebayang kan gimana rasanya megang baby crocodile?Â
Â
 Nah, setelah bermain-main dengan baby crocodile, pengunjung disuguhkan pemandangan epic dari berbagai jenis buaya yang dilestarikan di Predator Fun Park. Sekilas terlihat sama, tapi sebenarnya mereka juga punya perbedaan yang cukup signifikan, mulai dari bentuk tubuh, kekuatan gigitan, sifat, hingga warna kulit.
Â
Next, berani adu nyali mancing buaya? Ke sini aja!Â
Â
Setelah puas melihat berbagai bentuk buaya, yuk main-main ke Family Fun House! Cocok nih buat main-main sambil nyantai. Btw, tiga topeng di atas mengingatkan saya dengan salah satu permainan masa kecil saya, Crash Bendicot, apa Anda juga demikian? :D
Â
Pengen gelantungan dan seru-seruan juga bisa, lumayan memacu adrenalin.
Â
 Sambil menunggu yang lain asyik bermain, yang lain bisa nyebur dan main-main air di kolam renang ini.
Â
Terakhir, pengunjung bisa memancing sambil foto selfie bareng hasil tangkapannya. Setelah itu, hasil tangkapannya harus dikembalikan ke dalam kolam. Hal ini dilakukan untuk melestarikan budidaya ikan.
Â
Cukup menarik bukan? Nggak ada salahnya nih warga Malang atau masyarakat Indonesia menjadikan Predator Fun Park sebagai salah satu destinasi wisata keluarga di waktu senggang. Selain lengkap, udara di Kota Batu juga sejuk. Dan, masih banyak destinasi wisata di Batu yang bisa dikunjungi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H