PENDAHULUAN
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk atau disingkat dengan (ALMI) adalah perusahaan produsen bidang perindustrian serta perdagangan yang berkaitan dengan alumanium dengan kegiatan usaha yaitu indutri pembuatan lagam dasar bukan besi, industry pengecoran logam bukan besi dan baha, industri penggalian logam bukan besi, perdagangan besar logam dan biji logam, serta daur ulang barang dan logam pada perdagangan besar bekas maupun sisa tak terpakai.Â
PT Alumindo  dinyatakan tersebesar di Indonesia serta Asia Tenggara. Almi didirikan pada 26 juni 1978 serta berlokasi di sidoarjo jawa timur. Perusahaan ini pada awalnya hanya memproduksi untuk peralatan rumah tangga kelompok usaha Maspion maupun produk kemasan di pasar Indonesia, namun seiring jalannya waktu serta permintaan yang semakin meningkat perusahaan tersebut berkembang  dengan menciptakan kapasitas produksinya menjadi lebih baik lagi.
ANALISIS RASIO
Tentunya sebagai pemilik perusahaan maupun pihak-pihak yang berkaitan juga ingin mengetahui informasi perkembangan perusahaan dari hasil kegiatan usaha dari waktu ke waktu. Dengan melihat atau menilai kondisi keuangan pada suatu perusahaan sangatlah penting  hal ini gunak untuk sebagai alat penilai.Â
Kinerja keuangan kedepannya. Perusahaan dapat mendirikan dalam jangka waktu yang Panjang pastinya untuk meningkatkan laba, maka hal itu harus mampu mempertinggi suatu rasio laba, sehingga perusahaan dapat harus diarahkan ke titik profitabilitas yang maksimal agar tingkat pada kinerja perusahaan akan lebik baik. Pengukuran pada kinerja perusahaan yang biasanya sering dipakai yaitu menganalisis suatu laporan keuangan menggunakan rasio yaitu;
- Rasio Likuiditas : digunakan untuk menunjukan kemampuan pada perusahaan serta dapat memenuhi liabilitas pada jangka pendek.
- Rasio Solvabilitas : digunakan untuk mengukur seajuh mana aktivitas pada perusahaan yang sudah didanai oleh utang.
- Rasio Profitabilitas : digunakan untuk mengambarkan suatu kemampuan pada perusahaan guna untuk menghasilkan suatu keuntungan.
PEMBAHASAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN.
Pada analisis ini diambil pada bulan Desember 2018 serta 2019 Pada PT. ALumindo Light Metal Industry (Almi) yaitu :
EPS Â atau disebut dengan laba per saham merupakan bagian proporsional serta laba pada perusahaan yang dapat diklaim oleh setiap lembar saham biasa yang sedang beredar. Pada analisis ini diambil pada bulan Desember 2018 serta 2019 Pada PT. ALumindo Light Metal Industry (Almi) yaitu :
1. Laba per Saham (Earning per Share)
a). Pada tahun 2018 laba per sahamÂ
= laba bersih/ jumlah saham beredarÂ
= 6.544.635/ 616.000.000Â
= 10,62
b). Pada tahun 2019 laba per sahamÂ
= laba bersih/ jumlah saham beredarÂ
= (298.808.902.797)/ 616.000.000Â
= ( 485,08)
c). (Pada tahun 2019 penyajian kembali ) laba per sahamÂ
= laba bersih / jumlah saham beredarÂ
= 22.438.088/616.000.000
= (0.04)
d). Pada tahun 2020 laba per sahamÂ
= laba bersih / jumlah saham beredar
 = 18.916.626/ 616.000.000Â
= (0,03)
Berikut penjelasannya :
Seperti yang sudah tertera di atas bahwa besarnya pada suatu EPS perusahaan menunjukan bersarnya pada suatu laba bersih yang siap untuk dibagikan kepada seluruh pemegang saham perusahaan. Yang selanjutkanya akan dinaikan nilai pada EPS untuk mengindikasikan konsisi perusahaan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami peningkatan pada suatu laba serta penjualan . namun jika dilihat lagi bahwa PT Alumindo  pada tahun 2018-2020 EPS mengalami penurunan yang tentu saja berdampak pada seluruh pemegang saham yang berakibatkan bahwa pemegang saham tersebut tidak mendapatkan keuntungan . dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pada nilai suatu EPS , maka semakin tinggi juga suatu nilai pada return saham.
2. CURRENT RATIO
Current rario merupakan salah satu dari tiga rasio likuiditas yang memiliki manfaat pada investor dan kreditor untuk mengukur seberapa likuid pada suatu perusahaan. Rasio likuiditas juga menunjukan bagaimana suatu bisnis tersebut dapat mampu membayar utang jangka pendek mereka.Pada analisis ini diambil pada Tahun  2018 serta 2019 Pada PT. ALumindo Light Metal Industry (Almi) yaitu :
a). Pada Tahun 2018 Current RatioÂ
= Current Assets/ Current Liabilities
= 2.155.994.105.157/2.144.650.311.300
= 98,66%.
b). Pada Tahun 2019 Current RatioÂ
= Current Assets/ Current Liabilities
= 1.160.620.662.903/ 1.573.757.483.662
= 73.75%
c). Pada Tahun 2019( penyajian kembali ) Current RatioÂ
= Current Assets/ Current Liabilities
= 83.492.882/113.534.327
= 73,54%
d). Pada Tahun 2020 Current Ratio
= Current Assets/ Current Liabilities
= 65.009.326/99.946.499.
= 65,04%
Berikut penjelasannya.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa pada rasio tersebut jika semakin besar nilai perbandingan antara aktiva lancar serta kewajiban lancar maka hal tersebut juga semakin besar kemampuan pada perusahaan untuk menutupi kewajiban pada jangka pendek. Terlihat bahwa PT. Alumindo mengalami penurunan pada tahun 20180 tahun 2020 angka tersebut terlihat dari  98,66% menurun hingga menjadi 65.04%. Maka dapat disimpulkan bahwa  perusahaan sedang mengalami kesuliatan dalam membayar utang serta kondisi pada perusahaan PT. Alumindo sedang tidak kondusif atau sedang tidak baik.
3. Leverage Ratio
Leverage ratio merupakan suatu rasio yang berguna untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.Pada analisis ini diambil pada Tahun  2018 serta 2019 Pada PT. ALumindo Light Metal Industry (Almi) yaitu :
a). Debt to Ratio Pada Tahun 2018
= Total Debt/ Total Asset
= 2.454.465.678.087/ 2.781.666.374.017
= 88,24%
b). Debt to Ratio Pada Tahun 2019
= Total Debt/ Total Assets
= 1.723.459.522.731/1.725.694.624.878
= 99,87%
c). Debt to Ratio( Pada Tahun 2019 Penyajian Kembali )
=Total Debt/ Total Asset
= 124.303.484/ 124.138.525
= 100,1%
d). Debt to Ratio Pada Tahun 2020
= Total Debt/ Total Asset
= 120.231.988/ 101.149.121
= 118,8%
e). Debt to Equity Ratio Pada Tahun 2018
= Total Hutang/ Total Ekuitas
= 2.454.465.678.087/327.200.695.930
=7,50
f). Debt to Equity Ratio Pada Tahun 2019
= Total Hutang/ Total Ekuitas
= 1.723.459.522.731/2.190.102.147
= 786,93
g). Debt to Equity Ratio ( Pada Tahun 2019 Penyajian Kembali )
= Total Hutang/ Total Ekuitas
= 124.303.484/(169.959)
= - 753.54
h). Debt to Equity Ratio Pada Tahun 2020
= Total hutang/Total Ekuitas
= 120.231.988/ (19.082.867)
=-6,30
i). Times Interest Earned (2018)
= EBIT/ Beban Bunga
= 13.900.879.443/(91.848.277.580)
= - 7,52
j). Times Interest Earned (2019)
= EBIT/ Beban Bunga
= (280.291.141.624)/ (106.595.964.030)
= 2,63
k). Times Interest Earned ( Pada Tahun 2019 Penyajian Kembali )
= EBIT/ Beban Bunga
= 21.105.970/7.394.922
= 2,85
l). Times Interest Earned Pada Tahun 2020
= EBIT/ Beban Bunga
= 18.448.831/8.570.512
= - 2,15
Berikut penjelasannya :
- Pada point pertama menjelaskan tentang Debt Ratio, apa sih Debt ratio? Debt Ratio merupakan  suatu rasio solvabilitas yang digunakan untuk menukur total pada suatu kewajiban perusahaan, seperti yang sudah tertera diatas bahwa PT. Alumindo pada Tahun 2018- 2020 mengalami kenaikan pada debt ratio yang berjumlah 88,24% menjadi naik hingga 118.8%. hal ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT. Alumindo mengalami kenaikan utang dari tahun ke tahun.
- Tidak hanya debt ratio, pada penjelasan diatas juga terdapat pada debt To Equity Ratio, lalu apa itu Debt to Equity Ratio? Debt to Equity ratio merupakan suatu ratio pada keuangan yang berguna untuk membandingkan jumlah dengan utang serta ekuitas. Pada penjelasan diatas juga menunjukan bahwa PT. Alumindo pada Tahun 2018- 2020 mengalami Penurunan  pada debt to equity . hal ini dapat disimpulkan bahwa PT. Alumindo telah membiayai asset pada perusahaan untuk mengurangi penggunana pada ekuitas serta hutang pada perusahaan tersebut.
- Selanjutnya ada Timer Interest Earned, Timer Interest Earned merupakan suatu rasio skala yang berguna untuk mengukur kemampuan pada perusahaan dalam membayarkan suatu bunga serta utang. Pada penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Ebit pada perusaaan PT. Alumindo semakin besar dengan nilainya dari pada suatu beban buanga yang nantinya harus dibayarkan, maka dari data yang suda tertera diatas bahwa perusahaan harus mampu menutupi beban bunga yang sudah dimiliki pada EBI.
4. DSCR (Service Coverage Ratio)
DSCR merupakan suatu rasio keuangan yang berguna untuk mengukur suatu kemampuan pendapatan pada operasional usaha perusahaan untuk melunasi kewajiban atau disebut juga dengan hutang  maupun total  liabititas.Pada analisis ini diambil pada Tahun  2018 serta 2019 Pada PT. ALumindo Light Metal Industry (Almi) yaitu :
a). DSCR Pada Tahun 2018
= Laba Bersih Total / Total Debt Service Cost
= 13.900.879.443/ 2.144.650.311.300
= 0,01
b). DSCR Pada Tahun 2019
= Laba Bersih Total/ Total Debt Service Cost
= (280.291.141.624)/ 1.573.757.483.662
=(0,18)
c). DSCR (Pada Tahun 2019 Penyajian Kembali )
= Laba Bersih Total/ Total Debt Service Cost
= (18.448.831)/ 99.946.499
Berikut penjelasannya :
Pada data diatas dijelaskan bahwa DSCR menunjukan kepada investor untuk menanyakan apakah perusahaan tersebut memiliki pendapatan yang cukup atau memiliki keuntungan untuk para investor sehingga dapat menutupi utang perusahaan. Pada di atas terlihat bahwa PT Alumindo pada Tahun 2018-2020 mengalami peningkatan sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT Alumindo tidak memiliki pendapatan yang cukup karena perusahaan tidak memiliki laba operasi  yang cukup sehingga hal tersebut tidak dapat membayar kewajiban utang pada perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H