Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu.
 Seni pada dasarnya merupakan keterampilan yang membutuhkan bakat, penalaran, pengalaman, emosi serta intuisi yang membentuk suatu kebijaksanaan, sedangkan akutansi sebagai seni merupakan seni transaksi keuangan, serta seni pencatatan khususnya pada akutansi, seni dapat diliat seperti bentuk pengalaman dan keahlian guna memilii perlakuan sertaÂ
kebijakan untuk mencapai suatu tujuan pada akutansi. Dapat disimpulkan bahwa seni merupakan keterampilan yang tidaklah lahir beggitu saja, karena untuk menguasai keterampilan membutuhkan pengetahuan serta praktik untuk meningkatkan skill dalam menjadikan sikap dasar seseorang untuk lebih kreatif, hal ini sama dengannya dengan akutansi jika seseorangÂ
akutansi hanya menggunakan teori serta praktik bukan didasarkan pada teori-teori saja namun juga mengunakan kreativitas pada saat menyelesaikan masalah-masalah yang di hadapi pada akutansi, hal ini dinyatakan pada American AICPA.
Desain dan Metode Penelitian.
Pada artikel ini merupakan masalah kompleks pada akutansi sebagai seni dalam pendekatan hermeneutika serta semiotika. Menurut para ahli desain penelitian ini dapat dikatakan sebagai rencana kerja yang terstruktur pada hal yang berhubungan antara variabel secara komperhensif yang sedemikian rupa agar hal ini memberikan riset.Â
Dalam hal ini, penelitian ini juga menggunakan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan metode penelitian guna untuk meneliti suatu objek yang alamiah, dimana hal ini merupakan sebagai Teknik pengumpulan dasat serta instrument kunci yang dilakukan secara triangulasi atau gabungan.
Pembahasan.
Akutansi sebagai seni hermeneutika.
Pada dasarnya secara etimolois, akar kata hermeneutika bermula dari Bahasa Yunani yang artinya "Menafsirkan'' . istila tersebut secara langsung al ini mengandung unsur-unsur yan pentin yaitu : menjelaskan, menafsirkan, serta mengungkapkan. Pada arti terminologis, hermenutika adalah suatu proses dalam mengubah situasi dariÂ
ketidaktahuan menjadi suatu hal yang mengerti, maka dari itu al ini dapat dikatakan bahwa bentuk hermeneutika yang mandalam. Dengan adanya hermeneutika diharapkan dapat mengurani penundaan pada makna akutansi tersebut bagi para pengguna laporan keuangan. Hermeneutika juga dapat memberikan suatu kerangka metodologisÂ