Nama : Cecilia Oktaviana
NIM Â : 43220010035
DOSEN PENGAMPU : Apollo, Prof. Dr, M. Si. Ak, CIFM, CIABV, CIBG.
Kata "laba" tentu saja sudah tidak asing lagi apalagi dalam dunia investasi yang terdapat dalam bidang ekonomi . Seperti yang kita ketahui bahwa laba marupakan selisih lebih dengan harga pada penjualan yang lebih besar serta harga pada pembelian atau biaya produksi contohnya seperti : keuntungan yang diperoleh dengan menjual atau memproduksi barang yang lebih tinggi dari pada saat pembeliannya, membungkan uang, atau sebagainya. Berikut adalah beberapa konsep pada laba yaitu :
A. Konsep Laba pada Tataran Sematic.Â
Pada konsep dalam tataran sematik ini berhubungan dengan masalah makna apa yang harus diletakan pada perekayasa laporan dengan simbol ataupun elemen laba sehingga laba memiliki manfaat sebagai informasi. Pada penjelasan ini berusaha untuk menjawab pertanyaan mengenai apakah yang harus dipresentasikan pada laba. Makna yang dikandung pada laba digunakan secara sematik yang akhirnya harus diinterprestasi oleh pengguna. Berikut adalahh beberbagai beberapa implementasi pada tataran semantic yaitu :
- Pengukur pada kinerja.
Laba dapat digunakan sebagai pengukut efiensi bila dikaitkan dengan tingkat investasi. Hal ini karena kedua tersebut secara konseptual merupakan suatu hubungan. Dalam pengukuran pada kinerja, laba juga dapat digunakan sebagai mempresentasikan efisiensi kinerja dengan menentukan ROI (Return on Investment) serta ROA(Return on Asset) yang digunakan sebagai dasar pengukuran efisiensi.
- Konfirmasi pada harapan investor.
Kondisi pasar yang tidak efisien serta yang sefisien akan berdampak pada prediksi atau harapan investor mengenai laba yang akan di proses, akibatnya keputusan yang akan diambil pada saat melakukan sebuah investasi juga dapat mempengaruhi. Maka dapat disimpulkan bahwa informasi yang berhubungan dengan laba dapat dijadikan sarana untuk pengambilan keputusan investasi yang akan di gunakan.
- Estimator pada laba ekonomik.
Laba ekonomik merupakan laba yang dimulai dari kaca mata investor yang akan digunakan untuk menilai investasi. Peniliaian ini lah yang membuat laba ekonomik harus menggunakan informasi yang sudah tersaji pada laporan akutansi, sehingga laba akutansi dapat digunakan untuk setimasi laba ekonomik. Laporan keungan diharapkan dapat cukup menyediakan informasi mengenai laba serta aliran kas yang layak ataupun menyerahkan analisis serta perhitungan laba kepada para investor.
B. Konsep Laba pada Tataran Sintaksis
Pada konsep ini berkaitan dengan konsep yang harus diungkapkan pada bentuk standard serta prosedur yang akan digunakan pada akutansi sehingga angka laba dapat diukur dan dapat disajikan ke dalam laporan keuangan. Pada artikel ini teori menekankan babhwa makna laba tersebut adalah selisih pengukuran serta perbandingan antara pendapatan maupun biaya. Kriteria pada pengukuran laba dibagi menjadi 3 yaitu :
- Pendekatan transaksi cash basis, laba dapat diukur pada saat  terjadinya proses transaksi serta terakumulasi pada saat periode akhir. Pengakuan laba telah mendasari pendekatan transaksi dengan pengakuan pendapatan atas kriteria yang sama dengan pengakuan biaya atas dasar kriteria komsumsi. Pada Pendekatan ini memiliki berbagai kelebihan contohnya seperti jumlah asset ataupun kewajiban yang secara otomatis sudah tersedia pada periode akhir dan juga perubahan pada asset ataupun kewajiban liabilitas yang merupakan perubahan nilai yang telah diakui secara objektif.
- Pendekatan pada kegiatan accrual yang berbasi pada pendekatan tentunya tidak dapat dilihat atapun ada tidaknya transaksi terjadi, melainkan melalui kegiatan yang telah berlangsung. Pada tataran ini, secara otomatis laba akan muncul  secara bersamaan dengan berlangsungnya aktivitas. Manfaat dari pendekatan ini adalah memiliki informasi yang dapat digunakan pada berbagai macam tujuan contonya seperti untuk mengukur efisiensi serta profitabilitas pada setiap kegiatan.
- Pendekatan pada pertahaan kapital laba. Dalam pendekatan ini merupakan konsekuensi dari pengukuran kapital pada dua titak waktu berbeda. Dengan adanya pendekatan ini laba dapat diukur atas pendekatan aset serta kewajiban liabilitas. Nilai pada aset ataupun kewajiban adalah hasil dari pengukuran atau pendapatan dari biaya atas konsep perbandingan. Maka dari itu, laba pada konsep ini berarti memiliki perbedaan antara nilia kapital modal pada saat yang berbeda atau kenaikan pada kapital dalam suatu periode.
D. Konsep laba pada tataran progmat
konsep laba dengan tataran progmatik berhubungan dapat mempengaruh informasi laba serta perubahan perilaku dari pihak pemakai laporan keuangan. Konsep ini juga menekankan pada penjelasan tentang rekasi yang dituju pada informasi akutansi yang sudah disediakan, konsep ini oun juga sering dikelompokan di bagian akutansi keprilakuan behavioural accounting karena perilaku manusia sering dihubungkan dengan informasi. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan ini menghasilkan pernyataan yang bersifat induktif ataupun deduktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H