Pada konsep ini berkaitan dengan konsep yang harus diungkapkan pada bentuk standard serta prosedur yang akan digunakan pada akutansi sehingga angka laba dapat diukur dan dapat disajikan ke dalam laporan keuangan. Pada artikel ini teori menekankan babhwa makna laba tersebut adalah selisih pengukuran serta perbandingan antara pendapatan maupun biaya. Kriteria pada pengukuran laba dibagi menjadi 3 yaitu :
- Pendekatan transaksi cash basis, laba dapat diukur pada saat  terjadinya proses transaksi serta terakumulasi pada saat periode akhir. Pengakuan laba telah mendasari pendekatan transaksi dengan pengakuan pendapatan atas kriteria yang sama dengan pengakuan biaya atas dasar kriteria komsumsi. Pada Pendekatan ini memiliki berbagai kelebihan contohnya seperti jumlah asset ataupun kewajiban yang secara otomatis sudah tersedia pada periode akhir dan juga perubahan pada asset ataupun kewajiban liabilitas yang merupakan perubahan nilai yang telah diakui secara objektif.
- Pendekatan pada kegiatan accrual yang berbasi pada pendekatan tentunya tidak dapat dilihat atapun ada tidaknya transaksi terjadi, melainkan melalui kegiatan yang telah berlangsung. Pada tataran ini, secara otomatis laba akan muncul  secara bersamaan dengan berlangsungnya aktivitas. Manfaat dari pendekatan ini adalah memiliki informasi yang dapat digunakan pada berbagai macam tujuan contonya seperti untuk mengukur efisiensi serta profitabilitas pada setiap kegiatan.
- Pendekatan pada pertahaan kapital laba. Dalam pendekatan ini merupakan konsekuensi dari pengukuran kapital pada dua titak waktu berbeda. Dengan adanya pendekatan ini laba dapat diukur atas pendekatan aset serta kewajiban liabilitas. Nilai pada aset ataupun kewajiban adalah hasil dari pengukuran atau pendapatan dari biaya atas konsep perbandingan. Maka dari itu, laba pada konsep ini berarti memiliki perbedaan antara nilia kapital modal pada saat yang berbeda atau kenaikan pada kapital dalam suatu periode.
D. Konsep laba pada tataran progmat
konsep laba dengan tataran progmatik berhubungan dapat mempengaruh informasi laba serta perubahan perilaku dari pihak pemakai laporan keuangan. Konsep ini juga menekankan pada penjelasan tentang rekasi yang dituju pada informasi akutansi yang sudah disediakan, konsep ini oun juga sering dikelompokan di bagian akutansi keprilakuan behavioural accounting karena perilaku manusia sering dihubungkan dengan informasi. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan ini menghasilkan pernyataan yang bersifat induktif ataupun deduktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H