Lebih miris lagi, sambil me-mention akun lain di timeline-nya, secara terang-terangan si A berniat untuk menggosipkan kelakuan si B. What a tweet!
Apakah tulisan ini terlalu subyektif karena saya mengetahui kehidupan personal si B? Terserah saja bagaimana tulisan ini dimaknai. Setidaknya, saya juga belajar memahami mungkin si A juga punya alasan mengapa ia memaknai tweet B seperti itu.
Ah, Twitter! You’re killing me softly…
*Tulisan juga hadir di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H