Mohon tunggu...
Cecilia Amalia
Cecilia Amalia Mohon Tunggu... Akuntan - Pegawai Negeri Sipil (PNS)

💌cecil.amalia@gmail.com\r\nLine : cecilamalia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pendengar yang Terbaik!

24 Januari 2015   21:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:26 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kamu gagal lagi?", katanya memulai pembicaraan.


"Hm, bisa dibilang seperti itu. Mungkin benar kalau aku terkena kutukan dan gak akan pernah mendapatkan cinta sejati", kataku sambil memukul bagian kiri dadaku 3 kali dengan tangan kanan. Rasanya sakit, menusuk sendi-sendi tulangku. Bukan pukulannya, tapi rasanya. Rasa sakit yang timbul dari seseorang.


"Mungkin kamu salah orang lagi" , katanya dengan pelan dan membuatku tersentak. Sedikit tidak percaya dengan apa yang baru saja kudengar. Apa dia bercanda?

"Salah lagi? Sudah sekian lama menutup semuanya dan mencoba menikmati masa kesendirian. Mengobati luka selama waktu berjalan kemaren tapi masih salah lagi?" , dengan air mata mengalir perlahan aku menggigit bibir. Ya Tuhan, perlukah aku mendengar seruanMu kalau ini hanya lelucon? Aku masih tidak terima dengan "salah lagi" itu yang baru saja kudengar.

"Kamu berhak menangis. Kamu berhak marah. Kamu berhak menyesal. Aku tahu sakit hatimu. Aku mengerti perasaanmu. Kuatlah, kamu bisa bertahan", katanya lagi. Menyemangati ku dan aku tahu hanya itulah yang bisa dia lakukan ketika aku terpojokkan seperti ini.

"Terima kasih. Walaupun hanya ini yang bisa kamu berikan untukku disaat seperti ini. Tapi tolong dengarkan, perhatikan dan coba rasakan apa yang benar-benar aku alami sekarang" , kataku dengan sedikit memohon.

"Ceritakanlah. Ungkapkan semuanya denganku. Aku akan mendengar, memperhatikan dan mencoba merasakan kisahmu", kata-katanya semakin membuatku semangat untuk memulai cerita.


"Ya, ceritanya dimulai dengan.........."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun