Hampir tiga tahun saya tinggal di Fiji, baru kemarin Sabtu 2 November 2013 punya keinginan untuk melongok Kebun Raya Thurston (Thurston Garden). Beberapa kali saya melintas Thurston Garden ini tetapi perhatian saya belum tertarik untuk mengunjunginya walaupun letaknya cukup strategis yaitu di tengah kota Suva antara Albert Park (Alun-alun Kota Suva) dengan Government House (Gedung Pemerintah Fiji). Lebih tepatnya berada persis di ujung Cakabau Road (baca: jalan da-ka-bau).
Rencana awal saya berkunjung ke Thurston Garden adalah sekadar ingin mengetahui seperti apa Kebun Raya milik masyarakat Suva ini dan sekaligus siapa tahu ada obyek menarik yang dapat diambil fotonya. Dari rumah di daerah Caubati (baca: da-um-ba-ti) saya menggunakan bis jurusan kota Suva dengan ongkos 1,15 FJD (sekitar Rp. 6000 an).
Dalam waktu 20 menit, bis tiba di terminal Suva. Pada saat itu suasana terminal Suva khususnya dan kota Suva lain dari yang lain penuh sesak. Saya maklumi keadaan ini karena saat itu masyarakat Fiji keturunan India akan merayakan Hari Raya Diwali selama 3 hari sehingga banyak orang yang belanja untuk kebutuhan hari raya tersebut. Selain itu dalam waktu bersamaan berlabuh kapal Cruise yang membawa wisatawan manca negara di Suva Harbour (King Wharf) jadi penuh sesaklah orang-orang di kota Suva dan hal ini menimbulkan kemacetan dimana-mana.
Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan kaki dari terminal Suva menunju Thurston Garden. Lumayan juga jaraknya dan tanpa terasa keringat mengucur di seluruh badan saya karena saat itu suhu di kota Suva mencapai 31 derajat Celcius, Lama waktu yang dibutuhkan berkisar 30 menit untuk menuju kebun raya kebanggaan kota Suva tersebut. Sesampainya di depan pintu gerbang Thurston Garden langsung saya mengambil foto melalui kamera kesayangan.
Hal ini dilakukan untuk mengenang jasa Sir John Bates Thurston, Gubernur Fiji ke-5 yang memerintah dari bulan Februari 1888 sampai Maret 1897 dalam pembangunan dan pengembangan kebun raya ini.
Pada tahun 1879 Sir John Bates Thurston mengundang John Horne (ahli botani) yang juga Direktur Kebun Botani dan Kehutanan di Mauritius untuk datang dan memberikan rekomendasi tentang lokasi yang cocok bagi pembangunan kebun raya di Fiji. Setelah melakukan observasi, John Horne (Botanist) mengatakan lokasi Thurston Garden saat inilah sangat cocok untuk dijadikan Kebun Raya dan Stasiun Penelitian Botani. Sir John Bates Thurston langsung menyetujuinya dan pada tahun 1905 mulailah dilakukan penanaman pohon-pohon eksotis khas Pasifik di kebun raya ini.
Jalan setapak dibuat sedemikian rupa sehingga kita mudah berjalan memasuki kebun raya sampai ke Musium Fiji. Selain itu disediakan pula tempat duduk di sepanjang jalan dan di bawah pohon besar. Ada beberapa anak muda yang memanfaatkan tempat duduk untuk senda gurau, belajar dan pacaran hehehe. Selain itu ada tempat bermain anak-anak sehingga menjadi tempat favorit bagi keluarga yang membawa anak-anaknya pada akhir pekan ini.
Ada hal menarik lainnya ketika memasuki Thurston Garden yaitu ada tempat air bersih yang selain untuk bersihkan tangan, muka dan kaki maka dapat pula dikonsumsi oleh para pengunjung. Saya mencobanya langsung sebagai pelepas dahaga karena panasnya kota Suva saat itu. Terasa segar sekali dan aman dikonsumsi tanpa harus kuatir sakit perut. Tempat air bersih bergaya kolonial Inggris tersebut dibangun oleh Henry Marks pada Januari 1914.
Selain itu, saya menenmukan bangunan kuno (gazebo) bergaya Inggris lengkap dengan menara jam (Clock Tower). Ini menambah keunikan Thurston Garden. Pada Clock Tower terpampang prasasti yang menyatakan bahwa Clock Tower dibangun oleh Henry Marks and Company Limited untuk mengenang jasa G.J. Marks, Direktur terakhir perusahaan tersebut sekaligus Walikota Pertama Kota Suva yang tewas tenggelam di Sungai St. Lawrence, Kanada pada tanggal 23 Mei 1914.
Ada beberapa catatan yang harus dibenahi oleh Thurston Garden sehingga menjadi tempat favorit bagi pengunjung baik lokal maupun mancanegara. Antara lain adalah kurangnya perawatan fasilitas umum seperti tempat duduk terutama yang terbuat dari kayu yang mulai keropos, belum adanya penunjuk arah yang jelas terutama yang menuju Museum Fiji, belum adanya keterangan tentang nama-nama pohon yang tumbuh di Thurston Garden demi kepentingan ilmu pengetahuan dan penelitian tanaman khas Pasifik, dan jauhnya WC umum yang letaknya berada di dalam gedung Museum Fiji sehingga cukup merepotkan pengunjung.
Berdasarkan informasi yang didapat, kondisi Thurston Garden saat ini lebih baik daripada sebelumnya karena pada tahun 1998 Dewan Kota Suva melalui Departemen Perawatan Kebun Raya telah memindahkan kantor pusatnya dari Thurston Garden di Suva ke Samabula. Selain itu Dewan Kota Suva juga menghentikan pemberian hibah tahunan  demi perawatan kebun raya ini dan menyerahkan kewenangannya kepada Museum Fiji.
Tetapi pada tahun 2004 Dewan Kota Suva diberikan kewenangan kembali untuk mengurus Thurston Garden sehingga sedikit demi sedikit ada perbaikan dan perawatan seperti memotong rumput, menghancurkan gulma yang menghambat pertumbuhan bunga, membersihkan sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung dan mengecat kembali gazebo dan clock tower sehingga terlihat lebih bersih dan apik.
Thurston Garden dalam pandangan saya dapat dijadikan museum alam yang menarik dan berkaitan erat dengan sejarah dan budaya bangsa Fiji yang ada di dalam Museum Fiji dimana letaknya masih di areal Thurston Garden. Moce.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H