Dua poin penting dalam kerjasama yang tertuang pada nota kesepahaman yakni pertukaran informasi di kedua negara terkait dengan pemberantasan peredaran gelap Narkotika dan kesepakatan kerjasama dalam peningkatan kapasitas, pelatihan serta kunjungan ahli dari kedua belah pihak. Mengenai pertukaran informasi BNN dan Kepolisian Republik Fiji beberapa poin yang disepakati diantaranya pertukaran informasi jaringan, rute dan modus operandi, metode pencarian dan penyitaan Narkotika, metode pencucian uang serta bentuk-bentuk baru dari Narkotika dan prekursornya. (sumber BNN)
Selanjutnya delegasi Kemlu RI dan BNN kembali ke GPH bergabung dengan rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk menghadiri pembukaan secara resmi KTT PIDF oleh Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama.
Foto Bersama Kepala BNN dan Delegasi BNN, staf KBRI Suva dengan Perdana Menteri Fiji Voreqe Bainimarama (dok Cech)
"Mas Cech, tahu daerah pertanian di sekitar Suva ? Saya ingin ke sana?" tanya Pak Anang Iskandar sesampainya di Tanoa Plaza Hotel setelah menghadiri pembukaan KTT PIDF.
"Setahu saya adanya di luar Suva dan jalannya juga jelek pak. Bagaimana kalau ke Pure Fiji?" terang saya.
"Apa itu Pure Fiji?"
"Itu pak tempat diproduksinya produk kecantikan dan kesehatan khas Fiji berbasis sebagian besar dari kelapa" jelas saya.
"Wah menarik juga. Okelah kalo begitu."
Setelah beberapa menit Pak Anang dan istri telah memakai pakaian santai dan beberapa orang delegasi BNN turut serta ke Pure Fiji. Di Pure Fiji, delegasi BNN disambut oleh manajer Pure Fiji dan disambut nyanyian selamat datang khas Fiji dari para karyawan Pure Fiji. Selanjutnya delegasi BNN diajak keliling pabrik Pure Fiji dan melihat proses pembuatan produk kesehatan dan kecantikan. Selain itu diajak melihat galeri koleksi kerajinan tangan khas Fiji yang dimiliki oleh Pure Fiji.