Mohon tunggu...
Cechgentong
Cechgentong Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alah Bisa Karena Biasa\r\n\r\nMalu Bertanya Sesat Di Jalan\r\nSesat Di Jalan Malu-maluin\r\nBesar Kemaluan Tidak Bisa Jalan\r\n\r\nPilihan selalu GOLTAM

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Praneel: "We Are One. The Creatures of God "

25 Desember 2011   06:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:47 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_158830" align="aligncenter" width="461" caption="A Father of Christmas berfoto bersama dengan kedua puterinya sebelum menjalankan aksinya (dok.cech)"][/caption]

" Cech, no matter what your religion. For me, we are one. The Creatures of God "

Itulah kalimat yang dilontarkan oleh seorang Praneel Sharma, mantan pesepakbola dan petinju Labasa ini. Praneel, begitulah panggilannya. Warga negara Fiji keturunan India yang sangat mencintai kehidupan memang sudah lama merencanakan aksinya pada saat hari natal tahun ini.

" I wanna be A Father of Christmas. And I hope you following me, Cech " ujar Praneel

" Ok, Praneel. You are A Father of Christmas and I am A Father In Law of Christmas Eve hahahaha " jawab saya.

Saya pikir saat itu Praneel sedang bercanda karena pengaruh bir yang diminumnya sebanyak 3 karton (total 18 botol bir) bersama warga di Caubati Community. Ternyata tidak. Tepat hari Natal jam 9 pagi, Praneel menggedor-gedor pintu kos saya.

" Wake up, Cech. This is A Father of Christmas's time " teriak Praneel

Sayapun jadi segera terbangun mendengar teriakan dan gedoran keras di pintu kos saya. Sesuai janji saya dengan Praneel untuk menemaninya berkeliling kampung Caubati (tepatnya Mama's Place) maka saya bersiap-siap dengan memakai pakaian khas GOLTAM (golongan hitam) yaitu pangsi hitam lengkap dengan ikat kepala khas Sumedangan.

Beberapa menit kemudian, saya menemui Praneel yang sudah siap dengan pakaian Santa Klaus lengkap dengan tas berisi permen yang akan diberikan kepada anak-anak di wilayah Caubati.

[caption id="attachment_158831" align="aligncenter" width="346" caption="A Father of Christmas keliling kampung dengan berjalan kaki tanpa ditemani oleh kereta rusanya (dok.cech)"][/caption] [caption id="attachment_158832" align="aligncenter" width="300" caption="Hadiah permen dari A Father of Christmas (dok.cech)"][/caption] [caption id="attachment_158833" align="aligncenter" width="346" caption="Aksi A Father of Christmas (dok.cech)"][/caption] [caption id="attachment_158836" align="aligncenter" width="415" caption="Aksi A Father of Christmas (dok.cech)"][/caption] [caption id="attachment_158837" align="aligncenter" width="415" caption="Aksi A Father of Christmas (dok.cech)"][/caption]

Ho ho ho ho ho ... Begitulah teriakan khas A Father of Christmas sepanjang   jalan. Teriakan tersebut cukup ampuh untuk menarik perhatian warga Caubati  terutama anak-anak Anak-anak berlarian keluar rumah dengan gembiranya mendatangi A Father of Christmas. Dengan mengikuti gaya Santa Klaus, Praneel menyalami anak-anak yang ditemuinya sambil memberikan hadiah beberapa buah permen. Dan saya sebagai A Father In Law of Christmas tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengambil foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun