Sebagai penutup, saya meminta kepada para blogger untuk memaafkan perbuatan Ramaditya karena bagaimanapun juga Ramaditya adalah manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan. Disamping itu dengan beraninya Ramaditya membuat Surat Pernyataan tersebut menandakan kalau Ramaditya cukuplah gentle untuk mengakui kesalahannya. Mumpung kita masih puasa di bulan Ramadhan maka tiudaklah salah kalau mau memaafkannya dan mulai mau berpikir kalau perbuatan menjiplak (plagiat) karya orang lain sama saja dengan merendahkan cipta, rasa dan karsanya sendiri dan Tuhan yang akan menghukumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H