Mohon tunggu...
Cechgentong
Cechgentong Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alah Bisa Karena Biasa\r\n\r\nMalu Bertanya Sesat Di Jalan\r\nSesat Di Jalan Malu-maluin\r\nBesar Kemaluan Tidak Bisa Jalan\r\n\r\nPilihan selalu GOLTAM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berbicaralah dengan Data

4 Agustus 2010   22:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:18 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Iya dan yakin dengan mata kepala sendiri hahaha "

Begitulah cara beliau untuk meyakinkan si Jepang karena kalau pengiriman pertama tersebut berhasil maka si Jepang akan memodali dan ke depannya akan membuat pabrik pengolahan sendiri dimana beliau sebagai orang kepercayaan si Jepang untuk memegang kendali penuh pabrik tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana sebuah kepercayaan dijalankan atas dasar amanah.

Alhamdulillah pengiriman perdana ikan cakalang tersebut berhasil dan tidak ada komplain sama sekali. Semuanya berjalan dengan baik dan berlanjut selama 6 tahun. Bahkan beliau tidak hanya mengirim ikan cakalang saja tetapi ikan-ikan yang lain termasuk ular kobra, biawak, bangkai ikan, kulit buaya dan lain-lain. Kemudahan bisnis beliau karena beliau banyak belajar dari si Jepang tentang kevalidan dan ajegnya data sehingga menjadikannya informasi yang akurat.

[caption id="attachment_1535" align="aligncenter" width="286" caption="www.compensationmanagement.com"]

[/caption]

Begitu banyak data hasil penelitian yang telah dipublikasikan tetapi kurang dimaksimalkan pemanfaatannya. Data-data tersebut bisa diolah menjadi informasi sehingga bisa dipakai untuk pengambilan keputusan/kebijakan. Banyak kasus yang terjadi di Indonesia baik di bidang pertanian, perdangan, industri dan terakhir masalah tabung gas bocor yang membutuhkan data valid agar keputusan yang diambil tidak menyengsarakan rakyat. Dengan demikian saya juga berharap agar dimulainya kampanye " Berbicaralah Dengan Data " dalam setiap tulisan atau komentar yang berhubungan dengan kemaslahatan umat dan bukan katanya. Mari !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun