Harrison adalah Presiden Amerika Serikat yang mempunyai masa jabatan terpendek yaitu hanya 30 hari. Penyakit radang paru-paru  (Pneumonia) yang menyebabkan kematian Harrison di kantornya. Kemungkinan radang paru-paru makin parah karena seringnya Harrison duduk di kantor dalam waktu yang lama pada suhu beku tanpa bantuan sebuah mantel atau topi. Prestasi penting Harrison adalah mampu berpidato dalam posisi berdiri selama hampir dua jam. Ini adalah rekor berpidato dalam posisi berdiri yang belum ada tandingannya.
3. John Tyler (1841-1845, Presiden AS ke-10)
Tyler sangat  tidak populer selama masa kepresidenannya. Salah satu anggota kabinetnya mengundurkan diri sebagai bentuk protes ketika ia memveto rancangan undang-undang mendirikan bank nasional. Tak lama kemudian, ia dikeluarkan dari partainya sendiri dan Dewan Perwakilan Rakyat berusaha untuk mengeluarkan tuduhan impeachment terhadap dirinya. Tyler tidak mampu merebut kembali nominasi presiden  pada tahun 1845 dan meninggalkan dukungan gerakan Konfederasi yang baru lahir. Dia meninggal di  gedung DPR Konfederasi.
4. Millard Fillmore (1850-1853, Presiden AS ke-13)
Fillmore menjadi presiden setelah kematian tak terduga Zachary Taylor. Pada tahun 1850 Fillmore menjadi perhatian publik  karena kebijakannya mengeluarkan sebuah kompromi untuk mengatur keseimbangan antara negara bagian budak dan negara bebas budak setelah Perang Meksiko-Amerika. Sebagai pengamat The New York Times terkenal, Fillmore telah menunjukkan posisinya berada di sisi sejarah yang salah  dalam memperlakukan suatu konflik dan mengedepankan politik dibandingan moral. Bagaimanapun, dia berakhir dengan undang-undang yang menyatukan semua orang dalam ketidaksenangan dan sedikit memperbaiki ketegangan yang akhirnya akan mengarah pada perang saudara.
5. James Buchanan (1857-1861, Presiden AS ke-15)
Dengan alasan tangannya terikat oleh konstitusi, Buchanan tidak dapat melakukan apa-apapun terhadap ancaman pemisahan negara bagian yang tergabung dalam Union. Buchanan  mendukung keputusan Dred Scott untuk simpatik ke selatan. Ketika negara-negara Selatan menyatakan niat mereka untuk menarik diri dari Union maka ia menyebutnya sebagai tindakan  ilegal, namun ia mengatakan tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan mereka. Dia berharap untuk menegosiasikan kompromi tapi tidak mau repot-repot melakukan pemilihan ulang sehingga meninggalkan sedikit catatan prestasi dan Perang Saudara semakin mendekati kenyataan.
6. Rutherford B. Hayes (1877-1881, Presiden AS ke-19)
Seorang mantan Senator dan Gubernur Ohio, Hayes telah menunjukkan sebuah pemerintahan yang baik dengan menunjuk anggota kabinet tanpa memandang ikatan politik. Reputasinya menjadi buruk setelah ia memanggil pasukan federal untuk menghentikan pemogokan kereta api pada tahun 1877. Pasukan federal menembaki para pekerja dan membunuh puluhan pekerja.
Ibu Negara Lucy Hayes, dikenal sebagai "Lemonade Lucy" setelah melarang minuman keras dari Gedung Putih. Presiden Hayeslah yang memelopori acara tahunan White House Easter Egg Roll pada setiap musim semi. Pada acara tahunan inilah, masyarakat AS mengingatnya.
7. Chester A. Arthur (1881-1885, Presiden AS ke-21)