Mohon tunggu...
Cechgentong
Cechgentong Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alah Bisa Karena Biasa\r\n\r\nMalu Bertanya Sesat Di Jalan\r\nSesat Di Jalan Malu-maluin\r\nBesar Kemaluan Tidak Bisa Jalan\r\n\r\nPilihan selalu GOLTAM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kekuatan Sebuah Amanah

15 Maret 2010   11:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:24 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_94816" align="aligncenter" width="500" caption="Keraton Nyai Mas Mayang Sari (koleksi pribadi)"][/caption]

Tepat hari kedatangan saya dan rombongan di Sanghyang Sirah merupakan hari ke-8 Wanardi tinggal di sana. Dengan kesederhanan dan kesopanan sikap yang ditunjukkannya maka membuat semua orang menyukainya Wanardi banyak cerita tentang banyak hal mengenai Sanghyang Sirah terutama pengalaman spiritualnya selama di Sanghyang Sirah. Beberapa kesempatan Wanardi sering ditemui oleh penampakan gaib seorang Syekh yang menurutnya adalah Syekh Malkan yang selalu membimbingnya untuk melakukan kontemplasi diri. Selain itu ada beberapa penampakan gaib lainnya seperti Eyang Aji Putih, Ibu Nyai Mayang Sari, Eyang Prabu Tajimalela, Ibu Ratu Sejagat dan lain-lain yang memberikan bimbingan spiritual kepada Wanardi. Baginya tinggal di Sanghyang Sirah tidak seperti tinggal sendirian tapi banyak yang menemaninya dan mengajari/membimbingnya untuk mengenal jati diri seorang manusia. Sebuah pengalaman yang luar biasa menurut saya dan mungkin bagi orang awam, Wanardi dianggap manusia tidak normal atau tidak waras karena mau menjalankan kehidupan seperti itu.  Kembali lagi bagi Wanardi adalah sebuah amanah Sang Kyai yang menginginkan santrinya menjadi manusia yang tawadu sehingga kuat dan tegar dalam menjalani hidup di dunia yang fana ini.

Menjelang hari terakhir kepulangan, saya sempat bertanya dan membujuknya untuk pulang bersama kami tetapi ditolak secara halus karena tugas mengemban amanahnya belum selesai. Saat ditanya apa yang akan dilakukan setelah selesai menjalankan amanahnya maka Wanardi menjawabnya akan segera menemui Sang Kyai untuk menceritakan segala hal yang dialaminya dan mungkin pulang kampung dulu. Semuanya Wanardi serahkan kepada keputusan Sang Kyai. Luar biasa taatnya seorang Wanardi kepada Sang Kyai. Kekuatan sebuah amanah yang membentuk pribadi Wanardi menjadi manusia yang mempunyai prinsip hidup yang kuat.

[caption id="attachment_93887" align="aligncenter" width="500" caption="Pemandangan Sore Hari di Sanghyang Sirah (koleksi pribadi)"][/caption]

Link terkait ada hubungannya dengan amanah tetapi amanah kemanusiaan yang disampaikan oleh rekan Faizal Assegaf yang memposting sebuah berita tentang perlu adanya kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan yaitu keikhlasan Kompasianers untuk membantu Mbok Misinem. Apabila ada Kompasianers yang berminat untuk berpartisipasi dalam membantu Mbok Misinem dapat melalui:

rek. DKK (Dana kemanusiaan kompas)pada rekening nomor 14132840 di Bank BNI Jakarta Kota, rekening nomor 012300577.2 di Bank BCA Cabang Gajah Mada, atau rekening nomor 07-000-777-88888 Bank Mandiri Cabang Plaza Mandiri. u info bisa hub. ke 021.5347710 ext. 5328 Gd. Kompas Gramedia Lt. 4..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun