Setelah kekalahan tipis 0-1 dalam leg pertama di Stadion Gelora Bung Karno, Vietnam kini dalam situasi mendesak untuk meraih 3 poin saat melawan Indonesia dalam laga kedua di My Dinh Stadium pada 26 Maret besok.
Tekanan besar menghampiri pelatih Philippe Troussier, kritik atas keputusan taktisnya dalam pertandingan sebelumnya telah berkobar.
Kegagalan meraih kemenangan melawan Indonesia bisa menjadi akhir dari masa jabatannya di timnas Vietnam.
Meskipun memiliki keunggulan sebagai tuan rumah dan catatan tidak pernah kalah dari Indonesia di My Dinh selama 20 tahun terakhir, Vietnam harus menghadapi kenyataan bahwa performa mereka belakangan ini kurang memuaskan.
Dengan hanya satu kemenangan dari sepuluh pertandingan terakhir, "Golden Star Warriors" harus menemukan kembali bentuk terbaiknya.
Taktik permainan yang lebih fokus pada penguasaan bola yang diterapkan oleh Troussier tampaknya tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Dalam sepak bola modern, efisiensi menjadi kunci, yang sayangnya belum sepenuhnya dimiliki oleh timnas Vietnam saat ini.
Di sisi lain, Indonesia mungkin tidak memiliki lini depan yang begitu cemerlang, namun Shin Tae-yong mampu memanfaatkan potensi tim dengan baik.
Setelah meraih kemenangan di Jakarta, tim Garuda terlihat lebih percaya diri secara mental.
Dengan kemenangan dalam dua pertandingan terakhir, serta kehadiran dua pemain naturalisasi berkualitas, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen, yang dihadirkan oleh pelatih Shin Tae-yong, tim Garuda siap memberikan perlawanan sengit.
Namun, situasi sebelum pertandingan tidak sepenuhnya menguntungkan bagi Vietnam.
Meskipun tidak ada laporan cedera yang signifikan, Troussier mungkin akan melakukan rotasi dalam starting lineup-nya.
Pertanyaan terbesar adalah apakah dia akan mengganti pemain kunci seperti Tien Linh, Van Toan, Quang Hai, atau Tan Tai, Van Thanh yang sebelumnya duduk di bangku cadangan.
Sementara itu, Indonesia harus berjuang dengan absennya beberapa pemain kunci seperti kiper Nadeo Argawinata, gelandang Marc Klok yang cedera, dan Sandy Walsh yang terkena skorsing (akumulasi kartu kuning).
Namun, dengan pemain-pemain pengganti seperti Ernando Ari, Muhammad Ferarri, dan Rachmat Irianto, serta kembalinya kapten Asnawi Mangkualam setelah absen karena skorsing (akumulasi kartu kuning), Indonesia tetap merupakan lawan yang berbahaya bagi Vietnam.
Melihat performa terakhir kedua tim, Vietnam harus menyadari bahwa kekalahan bukanlah pilihan. Berikut adalah performa lima laga terakhir keduanya:
Â
Performa Vietnam (5 kekalahan)
- 21 Maret 2024: Vietnam 0-1 Indonesia
- 24 Januari 2024: Vietnam 2-3 Irak
- 19 Januari 2024: Vietnam 0-1 Indonesia
- 14 Januari 2024: Jepang 4-2 Vietnam
- 9 Januari 2024: Vietnam 1-2 Kirgistan
Â
Performa Indonesia (2 menang, 3 kalah)
- 21 Maret 2024: Indonesia 1-0 Vietnam
- 28 Januari 2024: Indonesia 0-4 Australia
- 24 Januari 2024: Indonesia 1-3 Jepang
- 19 Januari 2024: Indonesia 1-0 Vietnam
- 15 Januari 2024: Irak 3-1 Indonesia
Dengan semua faktor ini, pertandingan antara Vietnam dan Indonesia di My Dinh Stadium akan menjadi tontonan yang seru dan penuh gairah.
Kedua tim akan berjuang keras untuk meraih kemenangan yang sangat dibutuhkan, dimana Vietnam berusaha membalas kekalahan sebelumnya, sementara Indonesia bertekad untuk mempertahankan momentum positifnya.
Vietnam vs Indonesia, akan menjadi pertarungan yang menarik untuk dilihat, siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Kita tunggu saja jawabannya pada tanggal 26 Maret nanti.
Source: The Thao 247
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H