Mohon tunggu...
Cecev Handoyo
Cecev Handoyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Citizen Journalism

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Drama Kontroversial Liverpool vs Manchster City di Anfield: Klopp Bersikeras, Guardiola Akui Tekanan

11 Maret 2024   05:31 Diperbarui: 11 Maret 2024   05:59 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terjadi pertandingan seru antara Liverpool dan Manchester City yang berakhir dengan skor imbang 1-1. (Instagram @idextratime)

Pertandingan seru antara Liverpool vs Manchester City di Anfield menyulut drama dan kontroversi yang menjadi pusat perhatian pecinta sepak bola. Detik-detik krusial di akhir laga membawa Jurgen Klopp, pelatih Liverpool, bersikeras bahwa timnya seharusnya mendapatkan penalti kedua yang bisa membawa mereka kembali ke puncak klasemen Liga Premier.

Kontroversi bermula ketika Jeremy Doku dilanggar oleh Mac Allister dengan tackling tinggi, menciptakan momen yang diperebutkan oleh penggemar sepak bola. Meskipun insiden itu memunculkan kekecewaan, baik wasit Michael Oliver maupun VAR Stuart Attwell tetap memutuskan untuk tidak memberikan penalti, memicu gelombang diskusi dan reaksi tajam.

Jurgen Klopp, tanpa ragu, menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan wasit dan VAR. Menurutnya, situasi tersebut sepenuhnya merupakan pelanggaran yang seharusnya dihukum dengan kartu kuning, bahkan sebagai penalti bagi seluruh pesepakbola di planet ini.

Meski berselisih pandangan dengan keputusan wasit, Klopp menunjukkan kebijaksanaannya dengan beralih fokus pada aspek positif dari penampilan timnya. Ia memuji semangat juang para pemainnya dan menegaskan bahwa Liverpool, meski bersaing dengan tim-tim tangguh, tetap menjadi pesaing serius untuk meraih gelar Liga Premier.

Pada sisi lain, Pep Guardiola, manajer Manchester City, mengakui tekanan yang dirasakan oleh timnya setelah Liverpool menyamakan kedudukan melalui penalti yang dipandang kontroversial. Guardiola juga membahas pergantian pemain kunci, di mana Kevin De Bruyne digantikan oleh Mateo Kovacic.

De Bruyne, yang terlibat dalam gol pembuka Stones, menunjukkan ketidakpuasan ketika digantikan, berdebat dengan Guardiola dan staf kepelatihannya. Meski begitu, Guardiola menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil untuk mengatasi kendala dalam menguasai bola dan memperbaiki performa City.

Dalam analisis pertandingan, dilansir dari The Guardian, Liverpool berhasil mencuri perhatian dengan permainan apik beberapa pemain kunci. Alexis Mac Allister dari Liverpool tampil gemilang dengan penampilan penuh kreativitas dan kehausan akan bola, mendapatkan nilai 9 dari 10.

Di kubu City, John Stones memimpin pertahanan dengan baik, mendapatkan nilai 9 dari 10. Analisis pemain menyoroti keberhasilan Stones dalam mengawal lini pertahanan dan memberikan kontribusi yang luar biasa.

Hasil akhir pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1, menciptakan kecemburuan dan antisipasi tinggi di kalangan penggemar. Drama kontroversial ini tidak hanya meninggalkan pertanyaan tentang keputusan wasit, tetapi juga menghadirkan atmosfer ketat dalam perebutan posisi puncak klasemen.

Perbandingan performa antara kedua tim menciptakan dinamika yang menarik, dengan Liverpool menunjukkan ketangguhan mereka dalam menghadapi tim sekelas Manchester City. Meskipun tertinggal dalam beberapa pertandingan, Liverpool menegaskan bahwa mereka masih memiliki kapasitas untuk bersaing di level tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun