Kerusuhan mewarnai pertandingan sepak bola antara Deltras Sidoarjo vs Malut United di Liga 2 yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo (13/1).
Kekecewaan suporter Deltras Sidoarjo terhadap hasil imbang 1-1 menjadi pemicu utama kerusuhan ini.
Rasa kecewa lalu diungkapkan lewat serangkaian protes terhadap kepemimpinan wasit Zetman Pangaribuan.
Menurut Akmal Marhali, yang menyalurkan pendapatnya melalui akun Instagram, kerusuhan tersebut menjadi bukti ketidakpuasan terhadap keputusan wasit.
Akmal dengan tegas menyuarakan perlunya PSSI dan PT LIB menggunakan wasit asing pada Babak 12 Besar dan 16 Besar Liga 2 untuk menghindari kecurigaan permainan non teknis.
Setelah peluit panjang dibunyikan, suporter Deltras Sidoarjo bereaksi dengan turun dari tribun menuju lapangan.
Mereka mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap beberapa keputusan kontroversial yang diambil oleh wasit.
Botol-botol air mineral dilemparkan ke arah wasit sebagai bentuk protes, menciptakan suasana kericuhan yang berlangsung selama 30 menit.
Salah satu momen kontroversial yang memicu kerusuhan terjadi ketika Patrick Wanggai masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua.
Meski asisten wasit telah mengangkat papan pergantian, wasit Zetman Pangaribuan menganggapnya sebagai pemberitahuan tambahan waktu.