Mohon tunggu...
Cecep Romli
Cecep Romli Mohon Tunggu... -

bidan buku, senang ngobrol santai apalagi ada ngakaknya, suka cerita, buku, film, musik, traveling, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sepotong Sastra Al-Quran

26 Maret 2013   12:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:11 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Al-Quran ada potongan ucapan Firaun, ketika ia menyanggah kelompok yang menentangnya: (Tidak!) aku akan jadikan kalian melihat (seperti) apa yang aku lihat (sa uriikum maa araakum)...

Dalam sehari-hari kekuatan media begitu besarnya dalam membentuk opini publik, bahkan bisa menggiring masyarakat untuk hanya melihat serpihan realitas yang ditampilkan  media.  Karena hampir semua orang, tidak langsung melihat kenyataan utuh berbagai peristiwa, sebaliknya hanya melalui sudut pandang/angle kamera media. Sehingga masyarakat bisa digiring oleh kuasa di balik media.

Dengan apa Fir'aun menggiring dan mencocok rakyatnya supaya berpandangan dan berpikiran sesuai dengan kepentingan tiraninya? Tak lain bisa dibayangkan dengan kekuatan semacam media itu. "kamera" para ahli cerita dan pendongeng betul-betul dalam genggaman Fir'aun.

Secara makna, potongan ayat itu sangat ilustratif mengabarkan kekuatan Fir'aun dengan "industri" medianya, yg bisa menyulap dan menyihir pandangan rakyatnya. Diksi (kata) dalam potongan ucapan Fir'aun itu begitu pas dan spontan menghadirkan dalam kepala kita gambaran "balik layar" kekuasaannya. Secara rima, bunyi yg enak diucap dan indah didengar, kata urii (aku jadikan melihat) terasa pas dan bersesuaian untuk bersanding dengan kata araa (aku melihat), yang memang keduanya satu akar kata dari ra'a (melihat).

Jadi, bukankah potongan ayat itu sangat sastrawi? Enak dan renyah dibaca serta indah dan terasa pas gambaran yg ditimbulkannya di kepala.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun