Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merajut Asa

1 Januari 2019   09:12 Diperbarui: 1 Januari 2019   09:47 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, kulihat mentari masih tertidur di peraduannya. Beralaskan luasnya hamparan langit, berselimutkan lembutnya dekapan awan.


Sesekali angin kencang meniup kemalasan yang membelenggunya. Agar segera terbangun dari mimpi indahnya. Ia pun lalu sesekali berbisik. Agar mentari tak terbuai oleh mimpi indahnya. Karena mimpi hanyalah sebatas mimpi. Yang tak bisa memberikan sedikitpun arti, jika mimpi tak direalisasi.

Sepasang burung elang terlihat terbang melayang. Berteriak-teriak membangunkan mentari. Agar ia segera menyulam hari dengan rajutan asa, mengukir bulan dengan pahatan rasa.

Mentari pun akhirnya terbangun. Lalu tersenyum. :)

#CG @Karawang, awaltahun2019

Telah dimuat di blog pribadi:
www.literahati.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun