Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hernowo dalam Kenangan Makna

29 Mei 2018   08:47 Diperbarui: 29 Mei 2018   10:17 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu, kau hadir membawa berjuta harapan. Harapan bagi jiwa-jiwa yang haus akan keliteratan. Kehadiranmu bagai oase di tengah padang pasir. Menarik para pengembara linglung tersihir anasir-anasir  padang pasir. Mengharapkan rasa dahaga mereka 'kan segera terusir. Bersama berlalunya angin berdesir.

Kau ikat makna lalu kau tebar kemana-mana. Kelelahan yang kau rasa itu tak mengapa. Menuanya usia tak kau anggap masalah apa-apa. Hanya satu yang kau harap. Bulir-bulir literasi bisa mereka serap. Hiasan-hiasannya mampu mereka terap.

Kini, kau benar-benar telah tiada. Meninggalkan alam fana, penuh pesona dan fatamorgana. Tapi makna yang kau ikat dalam relung setiap jiwa, 'kan tetap abadi dalam rapuhnya alam raya.

Kini, kau telah berada dalam keabadiaan yang hakiki. Bersemayam di pangkuan Ilahi Rabbi. 'Tuk menikmati hasil ikatan makna yang kau tanam di setiap taman hati. Demi tersebarnya benih-benih literasi.

#CG @Karawang, 29-05-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun