Dulu, kau hadir membawa berjuta harapan. Harapan bagi jiwa-jiwa yang haus akan keliteratan. Kehadiranmu bagai oase di tengah padang pasir. Menarik para pengembara linglung tersihir anasir-anasir  padang pasir. Mengharapkan rasa dahaga mereka 'kan segera terusir. Bersama berlalunya angin berdesir.
Kau ikat makna lalu kau tebar kemana-mana. Kelelahan yang kau rasa itu tak mengapa. Menuanya usia tak kau anggap masalah apa-apa. Hanya satu yang kau harap. Bulir-bulir literasi bisa mereka serap. Hiasan-hiasannya mampu mereka terap.
Kini, kau benar-benar telah tiada. Meninggalkan alam fana, penuh pesona dan fatamorgana. Tapi makna yang kau ikat dalam relung setiap jiwa, 'kan tetap abadi dalam rapuhnya alam raya.
Kini, kau telah berada dalam keabadiaan yang hakiki. Bersemayam di pangkuan Ilahi Rabbi. 'Tuk menikmati hasil ikatan makna yang kau tanam di setiap taman hati. Demi tersebarnya benih-benih literasi.
#CG @Karawang, 29-05-2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H