Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Revolusi Penghambaan

6 Mei 2018   13:13 Diperbarui: 6 Mei 2018   13:24 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thawaf (Sumber: http://www.kabarmakkah.com)

Kalimah-kalimah suci dikumandangkan

Mengagungkan nama Tuhan

Terdengar indah

lembut membalut

Mengusir segala rasa kalut

menggelayut

Hati pun semakin berpagut

Merdu

Syahdu dan khusyu

Mematri rasa rindu

Tuk kembali memadu

Dengan iringan masa lalu

Bergerak memutar

tanpa sedikit pun merasa gentar

Mengelilingmu bersama jiwa-jiwa yang tenang

Melawan arah putaran jarum jam

Yang kian hari kian berputar tajam

Menuju akhir zaman yang kelam

Menjalankan revolusi penghambaan

Dalam kesederhanaan

Dan kesetaraan di hadapan Tuhan

Agar hidup di dunia dan akhirat ada dalam kebahagiaan

#CG @Karawang, 06-05-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun