Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terima Kasih Dua Malaikatku

26 Januari 2018   22:21 Diperbarui: 26 Januari 2018   23:36 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: http://weknowyourdreams.com

Malaikat pertamaku diutus Tuhan. Tuk menjagaku selama sembilan bulan. Dengan tulusnya untaian doa dan baiknya segala asupan, Ia terus menjagaku dalam kandungan dengan penuh kasih sayang.

Ketika saatnya tiba untukku menatap dunia. Malaikat pertamaku rela mengorbankan segenap jiwa dan raga. Darah merahnya ia rela kucurkan tanpa sedikitpun keluar kata menyerah. Kucuran keringatnya tak pernah ia hiraukan sedetikpun, meski seluruh badan menjadi basah.

Pecahnya tangisan pertamaku, adalah kebahagiaannya yang tak terkirakan. Tatapan pertama mata kecilku, adalah keharuan yang tak terbayangkan.

Setiap hari ku ditimangnya dengan penuh kasih sayang. Setiap malam ku dijaganya dengan penuh perhatian. Tapi ternyata Tuhan punya rencana yang tak terbayangkan. Aku dan malaikat pertamaku dipisahkan takdir kehidupan yang terasa begitu menyesakkan. Ketika tubuh mungilku masih membutuhkan hangatnya ASI dan pelukan.

Beruntung aku dipertemukan dengan malaikat keduaku. Meski ia tak pernah mengandungku, tapi kasih sayangnya tak pernah kuragu.

Tanpa lelah ia menggendong dan menyuapiku. Tak pernah menyerah ia terus mengajariku. Mengajari segala sesuatu yang kubutuhkan tuk melanjutkan hidupku.

Terima kasih dua malaikatku. Kalian begitu berarti dalam hidupku.

#CG @Karawang, 26-01-2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun