Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Pernah Ragukan Pagi

20 Januari 2018   10:52 Diperbarui: 20 Januari 2018   10:56 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa kau enggan membuka mata? Hati pun kau biarkan terpenjara. Dalam balutan mimpi yang kau lukis di sehelai pikiran maya. Padahal pagi telah meminta mentari untuk datang menyapa.

Jangan pernah kau ragukan pagi. Ia sengaja datang dengan menggandeng sang mentari. Memancarkan sinarnya menembus celah-celah mata yang sengaja kau kunci. Agar kau segera terbangun dari mimpi. Yang telah kau rajut sedari malam tadi.

Sambutlah pagi dengan wajah berseri-seri. Anggap ia seorang putri cantik yang tadi malam kabur dari istana peri lalu kembali. Membawa sejuta asa dalam hati yang siap ia bagi.

Peluklah pagi dengan dekapan hangat penuh arti. Sapalah ia dengan sapaan lembut dan nada-nada indah yang keluar dari dalam hati. Agar segala mimpi cepat-cepat pergi. Digantikan oleh cerita nyata penuh arti.

#CG @Karawang, 20-01-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun