Teringat potongan cerita masa lalu. Yang membuat hati terasa pilu. Pikiran pun menjadi tak menentu. Karena ada alur cerita yang kadang mengganggu.
Air mata tak sempat kuusap. Jeritan hati pun tak mampu kututupi. Hingga mulutku kaku membisu dan bibirku pun terasa kelu. Ada sepenggal ucap yang tertinggal di masa lalu, yang tak sempat kuseru.
Sepenggal ucap itu kini sering kali mengganggu. Yaitu ucapan terima kasih yang tertinggal di masa lalu. Yang tak sempat terucap karena bibir terasa dipaku.
Tapi andai saja dulu kau tak seperti itu, mungkin sekarang jiwaku takkan sekuat batu, hatiku pun takkan selembut salju.
Terima kasih ingin kusampaikan padamu. Masa laluku.
#CG @Karawang, 19-01-2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H