Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Mulia Karena Berhati Mulia

24 November 2017   10:57 Diperbarui: 24 November 2017   11:23 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok (25/11/2017) seluruh guru Indonesia akan merayakan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2017. HGN ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) nomor 78 tahun 1994. Keppres tersebut menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Konsideran dari penetapan HGN ini  adalah bahwa guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Selain itu, HGN sebagai upaya untuk mewujudkan penghormatan kepada guru.

Pada tahun 2017 ini,  Kemendikbud menetapkan tema HGN "Membangun Pendidikan Karakter Melalui Keteladanan Guru". Tema ini berkaitan erat dengan implementasi Peraturan Presiden (Perpres) nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dengan tema ini para guru diharapkan dapat memperkuat  fungsi dan perannya dengan meningkatkan empat kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, porfesional) dan berusaha menjadikan keteladanan sebagai  "senjata" utama untuk menjadikan para peserta didiknya insan yang cerdas dan berakhlak mulia. Dengan demikian, Generasi Emas Indonesia (GEI) pada tahun 2045 nanti akan bisa terwujud dengan baik.  

Tepat kiranya Kemendikbud mengambil tema tentang karakter dalam peringatan HGN tahun 2017 ini. Hal ini mengingat anak-anak didik kita sekarang sedang berada di persimpangan abad 21, dimana pada abad ini telah, sedang, dan akan terus terjadi big leaps (lompatan-lompatan besar) dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Lompatan-lompatan dalam TIK ini memungkinkan terbukanya pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia melalui media nirkabel dan/atau internet. Hal ini memungkinkan masuknya faham-faham dan budaya-budaya asing yang belum tentu sesuai dengan budaya bangsa ke dalam pikiran dan kehidupan anak-anak calon GEI.

Oleh karena itu, mari kita muliakan diri kita dengan cara berusaha menempa dan menempatkan diri kita sebagai guru seutuhnya, yaitu guru yang sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yaitu pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Tugas-tugas utama guru ini dapat dilaksanakan dengan baik melalui upaya-upaya peningkatan empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Implementasi dan aktualisasi dari empat kompetensi ini adalah guru harus berusaha tampil sebaik-baiknya, baik di depan para peserta didik maupun masyarakat (orangtua) dengan memberikan keteladanan yang baik. Melalui keteladan ini, guru dapat menanamkan dan membangun karakter para peserta didik dengan lebih baik dan mudah. Di sisi lain, keteladanan hanya dapat ditunjukkan dan dimiliki oleh guru-guru yang mempunyai hati mulia. Pada akhirnya, hati yang mulia inilah yang akan menjadikan guru-guru Indonesia menjadi guru-guru yang mulia.

Kemuliaan guru tidak dapat diraih dengan banyaknya karya yang didapat dengan niat dan cara-cara yang tidak benar. Kemuliaan guru tidak dapat dimiliki dengan banyaknya penghargaan yang diperoleh dengan upaya-upaya yang tidak baik. Pun kemuliaan guru tidak dapat dirasakan dengan hanya memiliki segudang ilmu yang tidak dibagikan kepada guru-guru lain. Kemuliaan guru hanya akan didapat dengan hati yang mulia. Hati yang bersih yang senantiasa melandasi setiap karya yang dihasilkan. Hati yang lurus yang senantiasa mengiringi setiap penghargaan yang didapatkan. Hati yang besar yang senantiasa mendampingi ilmu yang dibagikan kepada orang lain.

Oleh karena itu, marilah kita jadikan HGN tahun 2017 ini sebagai momentum yang tepat bagi peningkatan kualitas diri, kompetensi dan keteladanan kita sebagai guru. Sehingga tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dapat tercapai. []

Hidup Guru! Jayalah Pendidikan Indonesia!

Selamat Hari Guru Nasional Tahun 2017!

Penulis:

Cecep Gaos, S.Pd

Guru SD Puri Artha Karawang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun