Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyelamatkan Pagi

3 November 2017   07:36 Diperbarui: 3 November 2017   08:19 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fajar memendar di ufuk Timur membawa segenap rasa syukur. Setiap insan bergegas bangun dari tidur lelapnya yang penuh dengkur. 'Tuk menyelamatkan pagi yang datang hanya sekejap mata lalu pergi. Sebelum akhirnya sang mentari mengusirnya lagi.

Pagi rela pergi tuk memberi kesempatan sang mentari menyinari seluruh negeri. Namun ia berjanji esok 'kan kembali sebelum mentari menghampiri bumi.

Kokok ayam dan kicau burungpun ikut menyelamatkan pagi. Seolah mereka tahu pagi hanya datang sementara lalu pergi tuk sekedar melaksanakan titah Illahi Robbi.

#CG @Karawang, 03-11-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun