Fajar memendar di ufuk Timur membawa segenap rasa syukur. Setiap insan bergegas bangun dari tidur lelapnya yang penuh dengkur. 'Tuk menyelamatkan pagi yang datang hanya sekejap mata lalu pergi. Sebelum akhirnya sang mentari mengusirnya lagi.
Pagi rela pergi tuk memberi kesempatan sang mentari menyinari seluruh negeri. Namun ia berjanji esok 'kan kembali sebelum mentari menghampiri bumi.
Kokok ayam dan kicau burungpun ikut menyelamatkan pagi. Seolah mereka tahu pagi hanya datang sementara lalu pergi tuk sekedar melaksanakan titah Illahi Robbi.
#CG @Karawang, 03-11-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H