Hai pemuda!
Dulu kau mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Tapi mana merah darahmu? Kau hanya diam membisu diinjak-injak penguasa dunia.
Kau hanya diam tak berdaya di bawah kaki para penjajah bangsa.
Hai Pemuda!
Dulu kau mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Tapi mana jiwa satumu? Kau mudah terberai hanya karena bertuhankan Tuhan yang berbeda.
Kau gampang tercerai hanya karena suku yang tidak sama. Kau mudah terbakar hanya karena isu sara.
Hai Pemuda!
Dulu kau bersumpah tuk menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Tapi mana bahasa satumu? Kau lebih bangga dengan bahasa asing daripada bahasa Indonesia.
Kau lebih senang dengan bahasa alay daripada bahasa yang baik dan benar.
Hai Pemuda!
Teguhkanlah sumpahmu!
Tunaikanlah janjimu!
Buktikanlah dengan aksi nyatamu!
Jangan hanya kata-kata yang kau ucapkan dengan gagah perkasa.
#CG @Karawang, 24-10-2017
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H