Dulu, sewaktu masih menjadi seorang mahasiswa (sekitar 15 tahun yang lalu), saya pernah mengikuti kegiatan fitness yang kemudian saya rasakan manfaatnya yang dapat mendukung aktivitas saya sebagai mahasiswa. Ada dampak positif (manfaat) yang bisa saya rasakan, baik secara fisik maupun mental. Secara langsung atau tidak, manfaat tersebut dapat memengaruhi beberapa sisi kehidupan saya sebagai mahasiswa. Tidak terlalu lama saya menggeluti kegiatan fitness tersebut. Sehingga hasilnya tidak seperti binaragawan profesional yang memiliki bentuk tubuh yang luar biasa. Tetapi saya cukup bisa merasakan kebugaran dan perut yang tidak "simpel" alias simpelendung (Bahasa Indonesia: mengembung dimana-mana) hehe. Cerita pengalaman yang berkaitan dengan kegiatan fitness saya ini dapat dibaca DISINI.Itu zaman dulu waktu saya masih kuliah. Setelah lulus kuliah? Heuheu ceritanya beda lagi. Perut saya perlahan namun pasti menjadi "simpel". Apalagi setelah saya menikah, perut saya semakin bertambah "simpel" hehe.
Singkat kata, di pertengahan tahun 2005, tidak lama setelah lulus kuliah, saya ditakdirkan untuk menjadi seorang guru, yang mungkin karena memang saya bergelar "espede". Tetapi, entah karena saya bukan guru olah raga atau karena sibuk atau entah karena -memakai kata Iis Dahlia- apalah apalah, saya sangat jarang melakukan olahraga, apalagi fitness, paling banter push-up, itu juga sangat jarang saya lakukan. Kalau jalan pagi? Lari pagi? Itu baru belakangan ini saya lakukan lagi di pagi hari setelah subuh, terutama di akhir pekan. Sampai akhirnya sebuah ilham datang menghampiri, tepatnya pada tanggal 16 September 2017. Ya ilham. Ilham apa sih? Yaitu ilham yang mendorong saya untuk melakukan fitness lagi hehe horeee. Ya fitness. Fitness yang dulu sempat saya lakukan sewaktu menjadi mahasiswa. Saya akhirnya mengambil keputusan untuk ikut program fitness dengan menjadi memberdi Wonderland Sport Center Galuh Mas Karawang.
Terus mungkin ada yang di dalam benak pikiran dan hatinya bergumam atau bertanya-tanya, buat apa sih guru kok ikut-ikut fitness segala. Buang-buang waktu dan uang saja. Itu pertanyaan atau komentar yang mungkin saja muncul. Dan itu sah-sah saja. Apalagi saya bukan guru olah raga.
Tetapi bagi saya, fitness sangat banyak manfaatnya. Sekarang, bagi saya, sebenarnya fitness bukan untuk menghilangkan perut "simpelendung"tersebut he he, karena memang ternyata cukup susah menghilangkannya. Atau untuk bisa mempunyai badan seperti Ade Rai? Tentu saja tidak. Tetapi saya ingin merasakan kondisi fisik yang lebih bugar dan pikiran yang lebih fresh dibanding ketika saya belum mengikuti kegiatan fitness. Selain itu, sebagai guru, saya ingin mencoba mengharmoniskan antara olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga yang diharapkan oleh program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Jadi ceritanya saya sedang mencoba menjadi guru yang lebih holistik, yang tidak hanya memiliki satu dimensi kecakapan saja. Jadi kebugaran bukan lagi milik guru olah raga saja. Saya pun harus bugar untuk mendukung profesi saya sebagai guru.
Selanjutnya, pada tulisan ini saya ingin berbagi tentang sekelumit kegiatan fitness saya.
Jadwal saya mengikuti program fitness ini adalah di weekend, yaitu Sabtu dan Minggu pada siang atau sore hari. Untuk hari-hari lainnya (weekdays) saya sesuaikan dengan kegiatan-kegiatan saya lainnya.
Aktivitas awal fitness saya seperti halnya member-member lain, yaitu melakukan stretching, kemudian jalan atau lari di atas treadmill selama kurang lebih 30 menit dengan kecepatan rata-rata 5 km perjam. Kegiatan ini salah satunya dapat melatih pernapasan dan jantung. Â Â
Setelah itu, saya melatih kekuatan kaki dengan menggunakan alat-alat Leg Press yang saya belum sempat menanyakan namanya secara detil ke personal trainer atau instruktur.
Kemudian saya beralih ke latihan untuk memperkuat biseps dan trisepsdengan mengangkat beban, misalnya dengan menggunakan alat Dumbbell, Bench Press, dan lain sebagainya.