Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doaku untukmu, Kek

25 Agustus 2017   22:39 Diperbarui: 5 September 2017   02:21 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang kakek membawa kayu di sepeda tuanya di jalanan Ibu Kota. (Dokumentasi Pribadi)

Lemah fisikmu dimakan usia tak membuatmu berdiam diri dalam ketakberdayaan.

Bungkuk tubuhmu menanggung beban hidup yang begitu berat tak membuatmu tertunduk dalam keputusasaan

Keriput kulitmu digerus zaman tak membuatmu malu menghadapi masa depan

Gemetar tubuh rentamu tak membuatmu takut menghadapi kejamnya ibukota

Tumpukan kayu di sepedamu menggambarkan kepedihan hidup yang selama ini kau rasakan

Sepeda tuamu bercerita tentang perjalanan kelam yang selama ini kau lalui

Kepedihan hidup terlihat di senyum ketirmu

Kecuraman hidup nampak di setiap tatapan matamu

Doa tulusku untukmu, Kek

Semoga kau tetap diberi kesehatan

Kekuatan senantiasa tetap menyelimutimu

Api semangat tetap membara di hatimu

Terima kasih, Kek

Kau telah mengenalkan kami arti hidup yang sebenarnya

Penuh  rintangan yang siap menghadang

Penuh tantangan  yang siap menerkam

Penuh angin kencang yang siap menerjang

Penuh perjuangan yang siap menantang. []

#CG @Karawang, 25-08-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun