Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuan, Kembalikanlah Senyum Kami

3 Juni 2017   09:18 Diperbarui: 3 Juni 2017   15:22 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. http://sleepwell.hatenadiary.jp

 [caption caption="Ilustrasi. http://sleepwell.hatenadiary.jp"][/caption]

Dulu...
Hidup kami penuh dengan kedamaian
Kehidupan kami penuh dengan kesejahteraan
Kesejukan hati terus kami rasakan
Persatuan dan kesatuan begitu erat melekat dalam kebersamaan
Sikap saling menghormati dan menghargai begitu diagungkan
Toleransipun tumbuh subur tanpa bisa diragukan

Tapi kini...
Semuanya tampak berubah
Segalanya terlihat berbeda
Hidup kami penuh dengan kecemasan
Hati kamipun penuh dengan kegelisahan
Persatuan mulai terlihat memudar lalu menghilang perlahan
Kedamaianpun sudah tak bisa lagi kami rasakan
Keadilan sudah tak bisa lagi kami temukan
Kemarahan di antara kami tak lagi bisa disembunyikan
Kecurigaan di antara kami tak lagi bisa dihilangkan

Tuan...
Apakah ini karena ketidakadilan yang kau berikan kepada kami?
Ataukah kami yang tak mampu menemukan keadilan yang hakiki
Apakah ini karena kesenjangan sosial di antara kami yang terus kau gali?
Ataukah kami yang tak mampu berdiri di atas kaki sendiri
Apakah ini karena keberpihakan yang terus kau pertontonkan kepada kami?
Ataukah kami yang tak mampu memahami diri sendiri
Apakah karena kesejahteraan yang kau taburkan tak merata?
Ataukah kami yang tak bisa berbuat apa-apa

Tuan...
Kami benar-benar tak mengerti
Kami sungguh tak bisa memahami
Akan semua yang kini menimpa pada kami anak negeri

Tuan...
Kembalikanlah senyum kami. []

#CG @Karawang, 03-06-2017 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun