Bahkan dalam QS. Al-An’am 111.Orang tetap tidak berimanwalauorangyang telahmati dibangunkan sekalipun.
111. Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan merekajahil (menganiaya diri sendiri: Karena tidak jujur, karena beku, fanatic dan tertutup, tidak memberi kesempatan peluang berfikir rasional dan masuk akal serta tidak berpikir fakta sebagai konteks kehidupan).
Tidakkah hal ini cukup menjadi “pengingat” untuk memiliki kewaspadaan dan hati-hati dalam bersikap. contoh, kedatanganya akan menghancurkan tempat ibadah (terjemahan), selama ini diterjemahkan masjid yang dibatasi bata-bata dan beton-beton, padahal masjid adalah "MASJID" tempat sujud yang bersih dan suci serta bersih dari kotoran-koroan ego, nafsu, keakuan, iri dan dengki. masjid yang berisi "ingatan" tetapan keberadaan DIA yang ditetapkan didalam, didalam rasa hati nurani, ini berada dalam dada masing-masing hamba, apa yang ditetapkan didalam dada yang menjadi orientasi hidup dan berdunianya, ini yang dibongkar.
Apa saja kesalahan-kesalahan yang menjadikan kecele dan ketipu, jika benar-benar “sosok” diturunkan, apa cukup dengan ciri dan tanda-tandanya saja, padahal dalam hadist disebutkan “walau antara kamu dengan dia terhalangi samudra salju maka datangilah walau merangkak”, tidakkah hal ini ada SESUATU yang mendasar yang bersifat esensial perihal ajaran ridalah kerasulan yang dengannya supaya didalam keselamatan lahir dan batin. Dunia dan akherat.
Apa saja kesalahan-kesalahan tersebut, bisa dibuka di youtube. Jatayu tv
https://www.youtube.com/watch?v=FiszNiPLnXc
https://www.youtube.com/watch?v=3dE2iDKR-jU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H