Mohon tunggu...
bajoe w
bajoe w Mohon Tunggu... -

penggiat Green Map Jakarta, Masyarakat Bebas Bising, Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, Wikimu.com, penggemar satwa liar, fotografi, plesiran, sepeda.

Selanjutnya

Tutup

Politik

5 Alasan Dukung Faisal Biem

7 Juli 2012   04:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:13 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca tulisannya Panji di sini memang keren. Dan masih banyak selebriti atau tokoh nasional yang mendukung Faisal Biem dengan sukarela, bukan karena bayaran seperti di tetangga sebelah. Kalau mau tahu pendapat mereka, lihat di sini.

Tetapi aku juga punya  alasan-alasan sendiri, kenapa mendukung Faisal Biem. Berbeda dengan Panji atau tokoh nasional lain, aku mendukung karena kehadiran Faisal Biem adalah sejarah - dibutuhkan di saat politik Indonesia yang asyik masyuk dengan korupsi. Ini alasan-alasanku  :

1. Integritas dan Serius

Faisal maupun Biem siapa sih yang meragukan integritas 2 orang ini? Mereka berdua dikenal sebagai tokoh yang jujur, sederhana dan meminjam istilahnya Anies Baswedan, mereka ini golongan yang sudah selesai dengan dirinya. Maksudnya, ketika menjadi pemimpin , tidak mengejar kekayaan maupun publisitas supaya terkenal.  Contoh, ketika satu tahun lalu mereka meniatkan diri maju sebagai calon, tanpa banyak publikasi, berkunjung dan mendengarkan komunitas-komunitas warga.

Lalu mereka berdua memang serius mempersiapkan diri untuk memimpin Jakarta sejak satu tahun lalu. Bukan untuk mengejar jabatan, tetapi ingin membuat warga Jakarta lebih dimanusiakan. Jadi memang sudah niat.  Bandingkan dengan calon-calon lain, terutama dari parpol (Alex, Jokowi, Hidayat, kecuali Foke), yang 3-3nya mendadak dangdut, eh mendadak maju mencalonkan diri di detik-detik terakhir, bukan karena niat pribadi, tetapi karena keputusan partai. Bahkan Jokowi sendiri eksplisit menyatakan tidak niat jadi Gubernur Jakarta sebelum ada keputusan partainya. Dan pada saat yang sama, ada beberapa orang partai yang memang sudah punya niat maju, akhirnya gagal karena muncul calon drop-dropan dari atas (Tantowi Yahya, Pya Ramadhani, Triwisaksana, dll).  Maka bisa dibayangkan seberapa besar motivasi masing-masing calon bila menjabat Gubernur .

2. Bukan dari Partai

Aku tidak anti partai. Tapi saat ini salah satu sumber kebobrokan demokrasi Indonesia adalah mekanisme maupun kultur partai politik yang tidak sehat. Prinsip rente (komisi) diterapkan di sini. Kalau mau maju calon dan didukung partai, seseorang mesti bayar dulu ke pengurus partai. Nanti setelah  jadi Gubernur, politik balas jasa juga akan terjadi. Singkat cerita , untuk jadi pemimpin di Indonesia, kudu kuat bayar. Maka yang bisa mimpin ya yang punya duit, bukan yang pantas memimpin.

Jalur Independen adalah salah satu cara koreksi pada tindak tanduk partai yang korup. Bila Independen menang, ini akan mendorong partai politik di masa datang akan lebih mendengarkan suara warga. Dan Biem Benjamin lah orang yang mengajukan judicial review ke MK , sehingga UUnya sekarang memungkinkan siapapun bisa maju menjadi Gubernur/Bupati/Walikota dari jalur perseorangan.

3. Programnya Realistis

Dari enam pasangan cagub Jakarta, menurutku rencana-rencana program yang realistis adalah pasangan Faisal Biem ini. Aku tidak tertarik pada program muluk-muluk seperti 3 tahun bisa atasi banjir dan macet, mencetak 10 ribu wirausahawan, membuat railbus dstnya, tetapi  bagaimana penjabarannya kedodoran. Ini pola kampanye yang seperti  mengiming-imingi permen anak kecil.

Program yang ditawarkan Faisal Biem bisa dibaca di sini. Namun semangat  mereka adalah  memanfaatkan sumber daya yang sudah ada, mengembangkan dan meningkatkan kualitas. Tidak dengan membuat project-project mercusuar, tetapi memberdayakan warga untuk maju bersama.

Faisal Basri terinsipirasi pada satu komunitas warga di Jakarta yang mampu membangun jembatan di atas sungai dengan uang saweran warga hanya 5 juta rupiah dan sampai sekarang masih terawat baik. “Kalau project , mungkin nilainya sudah mencapai 200 juta,”cetusnya saat memberikan sambutan di acara Anugerah Berdaya Bareng-bareng.

Seperti soal kemacetan, Faisal Biem menitikberatkan memberdayakan jalur kereta api yang sudah ada dengan  menghubungkan dengan koridor busway.  Selama ini antara jalur kereta dan koridor busway tidak terkoneksi , malah bersaing. Contohnya  koridor busway di Jakarta Timur yang beriringan dengan jalur KRL dari Bekasi.

4. Hutang Politik Pada Warga

Independen yang dibangun Faisal Biem ini ternyata bukan sembarang independen. Selain tidak didukung partai politik, pasangan ini berkampanye dengan mengandalkan saweran warga. Umumnya pada setiap pemilu maupun pemilukada, para calon lalu mencari sokongan dana dari para pengusaha dalam jumlah besar. Tentu tidak ada makan siang gratis. Biasanya setelah jadi, nanti para pengusaha ini akan meminta konsesi-konsesi. Hal inilah yang dihindari pasangan Faisal Biem, hutang pada kekuatan modal besar.

Saweran yang dilakukan oleh pendukungnya ternyata mendapat respon luar biasa dari warga Jakarta. Tentu semua memberikan sesuai kemampuannya, dan tidak selalu dalam bentuk uang. Ada yang sumbang spanduk, kaos, bahkan sering kali orang nyawer dalam bentuk makanan untuk tim pendukung.

Kemandirian inilah yang akan menjadi modal kuat bagi Faisal Biem untuk memimpin Jakarta. Karena hutang politiknya hanya pada warga yang jumlahnya banyak . Maka hutang itu pun akan dilunasi dengan membangun Jakarta seperti keinginan warga.

5. Politik Bersih untuk Kesejahteraan Umum

Poin terakhir yang paling penting, pasangan Faisal Biem ini memberi teladan cara berpolitik yang bersih. Tidak ada kongkalikong, tidak ada dagang sapi, tidak ada suap, tidak ada money politic.  Di tengah lingkungan politik Indonesia yang dagang sapi, contoh yang diberikan Faisal Biem memberikan keyakinan bangsa ini.

Bagaimanapun untuk mencapai kesejahteraan umum , salah satu faktornya adalah politik. Kekuasaan politik adalah untuk mengatur dan mendistribusikan kekuasaan agar kesejahteraan tumbuh dan merata. Tetapi sering kali kita tonton di TV , para politisi menggunakan kekuasaan untuk memperkaya diri maupun keuntungan segelintir orang.

Kehadiran Faisal Biem adalah sejarah pada masa kini. Mereka memberi contoh pada generasi muda, bagaimana berpolitik untuk kesejahteraan umum , tanpa harus suap, korupsi, tanpa harus dengan biaya yang besar serta bagaimana mendengarkan suara warga.

Tentu alasan-alasan di atas adalah subyektif aku. Boleh sepakat boleh tidak. Silakan memilih dengan cerdas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun